Show simple item record

dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorDewi, Ilma Satriana
dc.date.accessioned2016-06-06T02:17:51Z
dc.date.available2016-06-06T02:17:51Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80963
dc.description.abstractKredit merupakan salah satu sumber modal yang dapat diberikan kepada petani dengan tujuan untuk membantu petani-petani terutama petani dengan skala usaha kecil dan masih mengalami kekurangan modal. Keterbatasan modal yang dihadapi menyebabkan petani melakukan kegiatan usahatani dengan input yang terbatas. Peningkatan input dapat dilakukan salah satunya dengan tambahan modal (kredit). Namun, penyaluran kredit untuk usahatani padi masih sangat kecil. Kabupaten Kampar yang merupakan salah satu daerah sentra produksi padi di Provinsi Riau, juga mengalami permasalahan yang sama. Penyaluran kredit untuk usahatani padi hanya sekitar 5 persen dari total keseluruhan kredit. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) merupakan salah satu kredit yang ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan ketahanan pangan. Kredit ini diharapkan dapat membantu petani, khususnya petani padi. Tingkat suku bunga yang rendah pada kredit ini dapat membantu petani untuk meningkatkan input, produksi dan keuntungan. Penelitian ini bertujuan di antaranya: (1) mendeskripsikan penggunaan KKPE oleh petani padi; (2) menganalisis peranan kredit terhadap produksi usahatani padi; (3) menganalisis pengaruh kredit terhadap keuntungan usahatani padi. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui wawancara kepada petani dengan bantuan kuisoner. Penggunaan KKPE oleh petani dianalisis secara deskriptif kualitatif, dan peranan kredit terhadap produksi dianalisis dengan analisis regresi fungsi produksi Cobb Douglas. Pengaruh kredit terhadap keuntungan dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Penggunaan KKPE oleh petani padi antara lain untuk kebutuhan usahatani, kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan usaha lainnya. Penggunaan kredit untuk usahatani adalah sebesar 46,98 persen. Adapun penggunaan kredit tersebut terdiri dari: (1) pembelian alat dan mesin pertanian sebesar 5,86 persen, (2) pembelian sarana produksi seperti bibit, pupuk, dan bahan bakar sebesar 18,69 persen, dan (3) pembayaran upah tenaga kerja sebesar 22,43 persen. Kredit yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebesar 29,43 persen, dan untuk kebutuhan usaha non pertanian sebesar 23,57 persen. Besarnya penggunaan kredit untuk kebutuhan sehari-hari dan usaha lain disebabkan karena musim tanam yang dilakukan petani hanya 1 sampai 2 kali musim tanam. Sehingga, penerimaan dari musim tanam sebelumnya tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari petani. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat fungibility of credit, yaitu suatu kondisi adanya penggunaan kredit selain untuk kebutuhan usahatani. Hasil analisis fungsi produksi Cobb Douglas menunjukkan terdapat beberapa variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi. Variabel tersebut adalah luas lahan, unsur pupuk P, unsur pupuk K dan pestisida. Peranan kredit dalam meningkatkan produksi padi ditentukan melalui rata-rata jumlah input yang meningkat setelah adanya kredit dan selanjutnya dikalikan dengan koefisien masing-masing input dari hasil analisis fungsi produksi Cobb Douglas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa adanya peranan kredit yang dilihat dari peningkatan produksi sebesar 18,93 persen dibandingkan produksi padi sebelum menerima kredit. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kredit berpengaruh terhadap peningkatan produksi melalui peningkatan penggunaan input yang dibiayai oleh kredit. Selanjutnya, dari hasil analisis regresi berganda pengaruh kredit terhadap keuntungan menunjukkan bahwa kredit berpengaruh signifikan terhadap keuntungan usahatani. Selain itu, beberapa variabel juga berpengaruh signifikan terhadap keuntungan usahatani yaitu harga output dan harga pupuk KCl. Harga pupuk KCl berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap keuntungan usahatani, artinya jika harga pupuk KCl meningkat maka keuntungan usahatani akan menurun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcFinanceid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKampar-Riauid
dc.titlePeranan Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (Kkpe) Dalam Peningkatan Produksi Dan Keuntungan Usahatani Padi Di Kabupaten Kampar Riauid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfungibility of creditid
dc.subject.keywordkeuntunganid
dc.subject.keywordproduksiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record