dc.description.abstract | Kalimantan Selatan merupakan salah satu penghasil jeruk siam (Citrus suhuensis) yang potensial. Sentra produksi terletak di Kabupaten Barito Kuala, Banjar dan Tapin. Jeruk siam merupakan jeruk yang mempunyai peranan penting di pasaran Indonesia, karena produksinya paling tinggi, digemari konsumen dan nilai ekonominya menguntungkan Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 yang bertujuan untuk mengkarak- terisasi mutu fisik dan kimia buah jeruk serta mengidentifikasi penanganan pasca panen jeruk di sentra produksi. Penelitian menggunakan metode “Rapid Rural Appraisal” dengan obyek penelitian petani dan pedagang di sentra produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan pasca panen jeruk yang dilakukan di tingkat petani hanya pemanenan, sedangkan di tingkat pedagang dilakukan pasca panen secara menyeluruh meliputi sortasi, grading, penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jeruk yang dihasilkan dan diperjual-belikan rata-rata berukuran diameter 57-65 mm yang mempunyai berat antara 126,5- 144,2 gr/bh dengan keriteria klas B, diameter 50-56 mm mempunyai berat antara 95,0-107,2 gr/bh termasuk klas C dan diameter <49 mm mempunyai berat <60 gr/bh termasuk klas D. Bentuk buah jeruk rata-rata agak pipih dengan indeks T/D berkisar 0,78-0,90. Umumnya jeruk di daerah sentra produksi mempunyai mutu kimia cukup baik dilihat dari kadar air ± 87%, kadar sari buah 42-62%, rata-rata kadar vitamin C 24,92 mg/100 g buah dan mempunyai rasa yang manis. | id |