dc.description.abstract | Sorgum merupakan tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
pangan alternatif karena selain sebagai sumber karbohidrat, kandungan protein,
kalsium, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding jagung dan beras.
Departemen Agronomi dan Hortikultura telah melakukan pemuliaan sorgum
melalui persilangan antar UPCA-S1 (peka Al) dan Numbu (Toleran Al) dan saat
ini diperoleh galur-galur lanjut sorgum yang telah diseleksi secara pedigri di lahan
masam. Galur sorgum hasil pemuliaan Departemen Agronomi dan Hortikultura
telah diuji pada kondisi lahan masam dan perlu diuji lanjut pada berbagai kondisi
lingkungan untuk mengetahui daya adaptasi dan potensi hasilnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keragaan karakter
morfologi dan agronomi serta evaluasi pengaruh interaksi genetik × lingkungan
galur-galur sorgum hasil pemuliaan IPB.
Penelitian dibagi menjadi dua percobaan yakni: 1) keragaan karakter
morfologi dan agronomi yang dilakukan di Kebun Percobaan Leuwikopo dan
Laboratorium Pemuliaan Tamanan IPB 2) evaluasi pengaruh interaksi genetik ×
lingkungan yang dilakukan di Gowa, Sulawesi Selatan dan Bogor, Jawa Barat.
Materi genetik yang digunakan pada percobaan 1 adalah 16 galur sorgum hasil
pemuliaan IPB dan enam varietas nasional sebagai kontrol. Materi genetik yang
digunakan pada percobaan 2 adalah 16 galur sorgum hasil pemuliaan IPB dan dua
varietas nasional sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman antar galur sorgum
pada seluruh karakter morfologi yang diamati, kecuali karakter antosianin pada
daun dan putik, lebar daun, kemampuan menyerbuk sendiri, dan bentuk biji.
Galur-galur hasil pemuliaan IPB mempunyai tinggi tanaman yang sedang,
diameter batang kecil, panjang malai yang pendek, panjang leher malai sedang,
malai rapat, serta bobot 1000 butir yang sedang.
Hasil evaluasi interaksi genetik × dan lingkungan menunjukkan bahwa
interaksi genotipe dan lingkungan berpengaruh nyata terhadap karakter umur
berbunga, panjang malai, bobot 1000 butir, laju pengisian malai, bobot per petak,
dan produktivitas. Karakter umur berbunga, panjang malai, bobot 1000 butir, laju
pengisian malai, bobot per petak, dan produktivitas dipengaruhi oleh interaksi
genetik × dan lingkungan yang bersifat kualitatif. Galur UP/N-124-7, UP/N-89-3,
UP/N-151-3, UP/N-32-8, UP/N-17-10, UP/N-4-3, UP/N-118-3, dan UP/N-1187-7
mampu beradaptasi baik pada lingkungan lahan kering beriklim kering. Galur
UP/N-48-2, UP/N-32-8, UP/N-17-10, UP/N-156-8, UP/N-118-3, dan UP/N-139-1
mampu beradaptasi baik pada lingkungan lahan kering beriklim basah. | id |