Sistem Tenurial Hutan Rakyat Di Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
Abstract
Semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat dari hutan rakyat
menyebabkan terjadi peningkatan luas hutan rakyat di Kabupaten Bogor. Desa
Purasari merupakan salah satu desa yang sebagian kepemilikan hutan rakyatnya
dimiliki oleh investor. Penguasaan lahan didominasi oleh masyarakat golongan
atas/investor yang bermodal menyewa dan membeli lahan, sehingga masyarakat
miskin tidak dapat memiliki lahan dan mengakibatkan masyarakat miskin hanya
bekerja sebagai buruh tani. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pengelolaan
hutan rakyat serta perubahannya dan mengkaji dampak sosial dari tenurial.
Masyarakat desa memperoleh lahan dengan cara membuka hutan, kemudian turun–
temurun. Memasuki tahun 1980, sistem jual beli lahan banyak dilakukan oleh
investor. Banyak investor yang memiliki kebun di desa sehingga saat ini. Telah
terjadi perubahan pengelolaan yang dilakukan oleh petani pemilik dan petani
pengelola pada subsistem produksi dan sub sistem pengolahan hasil. Adanya
perubahan tenurial dapat berdampak terhadap keadaan sosial petani. Dampak yang
dirasakan petani pemilik ialah menyempitnya lahan garapan (56.67%) dan
kecemburuan sosial terhadap pengelola (26.67%). Dampak yang dirasakan petani
pengelola antara lain menambah lapangan pekerjaan (90.00%), dan berubahnya
model penanaman yang dilakukan oleh petani pengelola (30.00%).
Collections
- UT - Forest Management [2977]