Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.authorBadrudjaman, Siti Huzaimah Aslamiah
dc.date.accessioned2016-06-02T03:51:34Z
dc.date.available2016-06-02T03:51:34Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80793
dc.description.abstractKabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami bencana longsor dan sering memberikan dampak kerugian baik materi maupun korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah melakukan, identifikasi titik longsor, mengetahui faktor utama penyebab longsor, dan melakukan estimasi persebaran daerah bahaya longsor. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Sukabumi bagian utara pada unit geomorfologi vulkanik: Gede Pangrango, Salak, dan Talaga. Metode yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis tumpang tindih (overlay), analisis regresi logistik ordinal, dan analisis multi kriteria (pembobotan dan skoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 76 titik longsor yang ditemukan di lapangan dan terjadi pada penggunaan lahan sawah, kebun campuran, dan permukiman. Secara administratif jumlah kejadian longsor tertinggi ditemukan di Kecamatan Kadudampit dan terendah di Kecamatan Cibadak berturut-turut sebesar 15 dan 2 titik longsor. Dalam hal ini penggunaan lahan sawah memiliki jumlah kejadian longor yang paling tinggi (33 kejadian longsor) dibandingkan dengan penggunaan lainnya. Dari hasil observasi lapangan didapatkan bahwa titik longsor terjadi pada lereng-lereng yang telah mengalami pemotongan oleh aktivitas manusia. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap longsor (bobot paling tinggi) untuk daerah penelitian adalah curah hujan, kemudian diikuti oleh faktor lereng, jenis tanah, litologi, elevasi, landform, dan penggunaan/penutupan lahan. Untuk melakukan estimasi bahaya longsor di daerah penelitian dilakukan dengan dua pendekatan yaitu berdasarkan hasil analisis statistik dan studi literatur. Hasil uji akurasi berdasarkan kerapatan jumlah kejadian longsor menunjukan bahwa kedua metode rendah dikarenakan jumlah kejadian longsor terbanyak berada pada kelas bahaya sedang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Science and Land Resourcesid
dc.subject.ddcNatural disastersid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSukabumi-Jawa Baratid
dc.titleBahaya Longsor Di Daerah Vulkanik Kabupaten Sukabumi Bagian Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKata Kunci: Bahaya, Longsor, Sukabumi, Vulkanik, Geomorfologiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record