Show simple item record

dc.contributor.advisorWidyastuti, Rahayu
dc.contributor.advisorSantosa, Dwi Andreas
dc.contributor.advisorDjajakirana, Gunawan
dc.contributor.authorWidrializa
dc.date.accessioned2016-05-19T06:18:34Z
dc.date.available2016-05-19T06:18:34Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80562
dc.description.abstractHutan Harapan merupakan hutan hujan tropis yang terletak di antara provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Luas hutan Harapan sekitar ± 46 385 ha terletak di provinsi Jambi. Hutan ini sekitar 42% mengalami alihguna lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet dan hutan karet. Masing-masing penggunaan lahan memiliki karakteristik yang berbeda dalam mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman collembola. Melimpah dan beragamnya collembola mempunyai peranan sangat besar di dalam ekosistem. Peranan tersebut di antaranya sebagai dekomposer, redistribusi unsur hara, pengendali hayati dan mangsa. Collembola sebenarnya bukan sebagai mangsa utama bagi semut predator. Namun, ketika aktivitas dan ruang gerak semut predator dibatasi, maka keberadaan collembola yang melimpah menjadikan collembola sebagai mangsa atau pakan alternatif bagi semut predator. Secara tidak langsung, collembola menjadi penyeimbang ekosistem karena berpengaruh terhadap populasi semut. Penelitian ini bertujuan (1) mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman collembola di hutan sekunder, hutan karet, perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit dan (2) mempelajari dampak dari pembatasan aktivitas atau ruang gerak semut predator terhadap kelimpahan dan keanekaragaman collembola. Pengambilan contoh tanah dilakukan di keempat penggunaan lahan. Masing-masing penggunaan lahan terdapat empat plot berukuran 50x50 m dan masing-masing plot terdapat 6 subplot (3 subplot kontrol dan 3 subplot perlakuan) berukuran 1x2 m. Secara keseluruhan terdapat 96 (4 x 4 x 6) titik pengambilan contoh tanah. Subplot kontrol dibatasi dengan pagar aluminium yang diberi lubang-lubang, sedangkan subplot perlakuan dibatasi dengan pagar aluminium yang diberi glue trap. Contoh tanah diambil menggunakan sekop dengan ukuran 16x16 cm dan kedalaman 5 cm. Ekstraksi contoh tanah dilakukan dengan menggunakan Kempson Extractor selama tujuh hari. Collembola yang terekstrak disimpan dalam botol spesimen berisi alkohol 96% dan diidentifikasi hingga tingkat genus. Data collembola yang diperoleh dianalisis jumlah, keanekaragaman dan dominansinya. Sebanyak 4 ordo, 14 famili dan 31 genus collembola yang ditemukan pada keempat penggunaan lahan. Di mana dari 31 genus collembola terdapat dua genus yang mendominasi. Genus tersebut masuk ke dalam famili Isotomidae yaitu genus Isotomiella dan Proisotoma. Indeks keanekaragaman dan dominansi collembola pada keempat penggunaan lahan baik pada subplot kontrol maupun perlakuan tergolong sedang hingga tinggi. Secara signifikan pemberian glue trap menurunkan kelimpahan dan keanekaragamn collembola. Perlakuan tersebut menyebabkan banyak collembola yang dimangsa oleh semut predator. Selain itu adanya persaingan antar collembola dalam mencari makan akibat ketersediaan makanan berkurang. Kelimpahan dan keanekaragaman collembola dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti jumlah serasah, C-total, N-total dan curah hujan. Jumlah serasah berkaitan dengan kandungan C dan N yang dihasilkan dari proses dekomposisi. Di mana hal ini menjadi sumber makanan bagi collembola. Curah hujan berkaitan dengan kondisi yang sesuai bagi collembola. Collembola menyukai kondisi lembab, jika kondisi kering collembola akan berpindah ke habitat yang lebih sesuai. Salah satunya berpindah ke lapisan tanah yang lebih dalam. Perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi perkebunan tidak selalu berdampak negatif terhadap collembola. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan perkebunan yang terstruktur sehingga kondisi lingkungan bagi collembola sebenarnya hampir sama seperti di hutan. Penggunaan perangkap (pagar dan lem) menyebabkan penurunan jumlah dan keanekaragaman baik famili maupun genus collembola akibat terbatasnya ruang gerak. Terbatasnya ruang gerak memaksa semut predator untuk memangsa collembola dalam jumlah banyak. Bahkan tidak ditemukannya genus Papirioides, Pseudosinella, Lepidosira dan Bromachantus pada subplot glue trap di keempat penggunaan lahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBatanghari-Jambiid
dc.titleKelimpahan Dan Keanekaragaman Collembola Pada Empat Penggunaan Lahan Di Lanskap Hutan Harapan Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordglue trapid
dc.subject.keywordkempson extractorid
dc.subject.keywordperubahan lahanid
dc.subject.keywordsemut predatorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record