Show simple item record

dc.contributor.advisorNuryartono, Nunung
dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorYusdiyanto, Sigit
dc.date.accessioned2016-05-19T06:17:23Z
dc.date.available2016-05-19T06:17:23Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80556
dc.description.abstractPenelitian tentang pengaruh pola konsumsi pangan terhadap kemiskinan di suatu wilayah sudah lama menjadi salah satu kajian penting untuk lebih memahami pentingnya sektor pangan dan penanggulangan kemiskinan. Minimnya sumber pendapatan masyarakat secara langsung mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pangan dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, sehingga diperoleh kualitas sumberdaya Indonesia yang mempunyai daya saing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pola konsumsi pangan rumah tangga miskin di Provinsi Sulawesi Tengah; mengidentifikasi indikator yang mempengaruhi pola konsumsi pangan rumah tangga miskin; dan menganalisis respon dari harga, pendapatan dan demografi perubahan karakteristik. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data panel Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008-2010 periode Maret dengan cakupan Provinsi Sulawesi Tengah. Jumlah sampel rumah tangga di Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2008-2010 adalah 3365 rumah tangga, kemudian dipilih sampel lagi sebanyak 524 rumah tangga miskin. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis menggunakan model Linear Approximation Almost Ideal Demand System (LA-AIDS). Variabel-variabel yang digunakan untuk mengestimasi pangsa pengeluaran pangan antara lain: harga komoditas, pendapatan riil, jumlah anggota rumah tangga, wilayah tempat tinggal, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Secara umum, pola konsumsi dipengaruhi oleh harga sendiri, harga komoditas lain, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, wilayah tempat tinggal (perdesaan/perkotaan), dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga pada taraf nyata 1 persen. Nilai elastisitas harga sendiri menunjukkan permintaan seluruh komoditas bersifat inelastis. Kecukupan karbohidrat sebagai pangan pokok utama rumah tangga miskin Sulawesi Tengah adalah beras dan non beras. Komoditi ikan, ikan asin, susu dan buah menjadi pilihan alternatif dalam memenuhi kebutuhan konsumsi pada rumah tangga miskin di Provinsi Sulawesi Tengah, namun kecenderungan peningkatan konsumsi rokok pada rumah tangga miskin menjadi kekhawatiran tersendiri jika dikaitkan dengan program ketahanan pangan secara nasional. Implikasi kebijakan yang disarankan ke pemerintah daerah yakni perlu adanya program diversifikasi pangan di Provinsi Sulawesi Tengah. Komoditi non beras belum dapat dijadikan makanan pokok alternatif pengganti beras. Selain itu, Perlu adanya program di bidang kesehatan dan badan ketahanan pangan daerah untuk mengurangi konsumsi rokok di Provinsi Sulawesi Tengah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcFood consumptionid
dc.subject.ddcSulawesi Tengahid
dc.titlePola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Miskin Di Provinsi Sulawesi Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPola konsumsi panganid
dc.subject.keywordSulawesi Tengahid
dc.subject.keywordLA-AIDSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record