Kadar Asam Lemak Trans Dalam Pangan Olahan Yang Beredar Di Indonesia
View/ Open
Date
2016Author
Hartati, Sri
Andarwulan, Nuri
Nuraida, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Asupan asam lemak trans yang berlebihan menyebabkan perubahan negatif dalam profil lipid dengan meningkatkan low density lipoprotein (LDL), mengurangi High density lipoprotein (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol total dalam tubuh yang mengakibatkan peningkatan resiko jantung koroner akibat penyumbatan kardiovaskuler. Word Health Organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO) memberikan batas yang direkomendasikan dari asupan asam lemak trans pada makanan yaitu kurang dari 1 % dari asupan energi secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar asam lemak trans dalam pangan olahan yang beredar di Indonesia. Sampel diperoleh dari beberapa supermarket atau minimarket di Bogor berdasarkan nomor registrasi yang sudah ditentukan pada proses identifikasi sampel dan selanjutnya dianalisis menggunakan kromatografi gas dengan kolom kapiler SP-2340 (60 m x 0.25 mm x 0.2 μm) dan flame ionization detector (FID). Kadar asam lemak trans tertinggi adalah 0.07 g/100g dari total asam lemak dan terendah 0.01 g/100g dari total asam lemak. Jenis asam lemak trans yang paling banyak terdapat pada sampel adalah trans isomer dari asam lemak linoleat yaitu trans-9,cis-12-Octadecadienoat acid (C18:2 Δt9,c12), cis-9,trans-12-Octadecadienoat acid (C18:2 Δc9,t12), dan trans-9,trans-12-Octadecadienoat acid (C18:2 Δt9,t12). Asam lemak trans dari asam oleat (C18:1 Δt9) tidak ditemukan pada semua sampel. Hasil ini menunjukan bahwa pada pangan olahan terdapat asam lemak trans lebih rendah dari peraturan pelabelan klaim bebas asam lemak trans sebesar 0.1 g/100g.
Collections
- MT - Professional Master [875]