Show simple item record

dc.contributor.advisorSarma, Ma’mun
dc.contributor.advisorCahyadi, Eko Ruddy
dc.contributor.authorHapsari, Okti Aryani
dc.date.accessioned2016-05-19T04:51:53Z
dc.date.available2016-05-19T04:51:53Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80526
dc.description.abstractKegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) serta penciptaan teknologi (invensi) dan inovasi pertanian memegang peran penting dalam mengatasi permasalahan di bidang pertanian dan sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi suatu negara. Invensi hasil kegiatan litbang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi serta membawa kemajuan dan kesejahteraan suatu negara, bila berhasil dikembangkan oleh dunia industri melalui kerjasama alih teknologi. Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) sebagai salah satu lembaga litbang di bawah Kementerian Pertanian memiliki peranan penting dalam menciptakan invensi bernilai ekonomi (inovasi) yang berdaya saing tinggi. Saat ini Balitbangtan telah menghasilkan banyak invensi/teknologi. Invensi hasil litbang harus dialihteknologikan agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Alih teknologi dapat dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu komersial dan non komersial. Mekanisme secara komersial mengharuskan teknologi yang bernilai ekonomi dikerjasamakan kepada dunia industri. Namun, komersialisasi teknologi bukan masalah yang mudah dan keberhasilannya ditentukan oleh berbagai faktor. Hal ini disebabkan teknologi yang dijual harus dikembangkan lebih lanjut dan diperbanyak oleh dunia industri agar manfaatnya sampai kepada pengguna akhir (end user). Saat ini, upaya menjaring dunia industri sebagai calon penerima lisensi Balitbangtan, telah dilakukan melalui berbagai sarana promosi. Hasil pelaksanaan promosi teknologi, tidak selalu berhasil menjaring semua calon penerima lisensi. Beberapa di antara perusahaan yang tertarik dan melisensi teknologi Balitbangtan, tidak semuanya dapat mengembangkan teknologi menjadi produk yang bermanfaat. Jumlah invensi yang dikerjasamakan dan masih aktif hingga akhir 2014 sebanyak 60 invensi, sedangkan jumlah kerjasama yang masih aktif hingga akhir 2014 sebanyak 76 kerjasama. Kerjasama alih teknologi tersebut melibatkan 35 perusahaan penerima lisensi. Sampai akhir tahun 2014, telah terjadi pemutusan terhadap 19 kerjasama dan hilangnya 10 perusahaan yang pernah melisensi. Tingkat kehilangan konsumen terkait erat dengan masalah kepuasan dan kepuasan terkait dengan kualitas produk, pelayanan dan loyalitas (Kotler dan Keller, 2009). Penelitian ini menggunakan metode sensus dan melibatkan 35 responden yang mewakili perusahaan penerima lisensi teknologi Balitbangtan. Data diperoleh melalui wawancara non terstruktur dan terstruktur (kuisioner), serta dianalisis menggunakan SEM (Structural Equation Model) menggunakan SmartPLS versi 2.0. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan dan kualitas teknologi, serta kepuasan secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas penerima lisensi. Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas lebih baik diarahkan melalui kepuasan penerima lisensi. Kualitas produk (teknologi) tidak berpengaruh terhadap perceived value dan kepuasan. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan strategi pemasaran untuk membangun dan meningkatkan loyalitas penerima lisensi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBusiness managementid
dc.subject.ddcServicingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Pengaruh Product Dan Service Quality Badan Litbang Pertanian Terhadap Perceived Value, Kepuasan Dan Loyalitas Penerima Lisensiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkualitas produkid
dc.subject.keywordkualitas pelayananid
dc.subject.keywordperceived valueid
dc.subject.keywordkepuasanid
dc.subject.keywordloyalitas penerima lisensiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record