Show simple item record

dc.contributor.advisorSoetarto, Endriatmo
dc.contributor.advisorSudadi, Untung
dc.contributor.authorWidyasari, Nina Ratna
dc.date.accessioned2016-05-19T04:51:31Z
dc.date.available2016-05-19T04:51:31Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80524
dc.description.abstractKota Ciamis sebagai ibukota Kabupaten Ciamis berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perekonomian dan pelayanan sosial sehingga dalam lima tahun terakhir mengalami perkembangan dan pembangunan yang cukup pesat di berbagai sektor, terutama pada sektor ekonomi dan perumahan rakyat. Pembangunan perkotaan cenderung tidak seimbang karena lebih mengutamakan pembangunan fisik yang menimbulkan permasalahan lingkungan seperti meningkatnya suhu udara, polusi, kemiskinan serta sifat individualistis pada masyarakat. Langkah pemerintah daerah untuk mengatasinya yaitu dengan menerapkan konsep pembangunan perkotaan berkelanjutan yang diwujudkan dengan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Kota hijau adalah kota yang ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan keseimbangan antara dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, serta dimensi tata kelolanya termasuk kepemimpinan dan kelembagaan yang mantap. Atribut kota hijau yang utama adalah ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan peran komunitas hijau. Sebagai perwujudan RTH 30%, pelaksanaan P2KH berlandaskan peran komunitas hijau. Penelitian ini dibatasi pada komunitas hijau yang peduli dan berperan aktif dalam penataan RTH Kota Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi simpul-simpul komunitas warga yang telah menggagas dan berkiprah dalam aktivitas komunitas hijau di Kota Ciamis; (2) menganalisis kemampuan pemerintah Kabupaten Ciamis dalam inisiasi dan dinamisasi potensi masyarakat untuk percepatan dan penguatan green city; (3) menganalisis kebutuhan RTH wilayah Kota Ciamis berdasarkan konsep green city dan (4) menyusun arahan dinamisasi peran komunitas hijau dalam penataan RTH Kota Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif dan A’WOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Ciamis telah memiliki komunitas warga peduli lingkungan yang menggagas dan berkiprah sebagai komunitas hijau secara mandiri atau tergabung dalam Forum Komunitas Hijau, tapi belum terdifusi dengan baik. Pemerintah Kabupaten Ciamis telah mampu menggagas dan mendinamisasikan potensi-potensi masyarakat untuk mempercepat dan menguatkan pencapaian green city melalui program kegiatan rutin dan program pendukung seperti Kabupaten Konservasi, Gera Balaka (Gerakan Balarea Babarengan Melak Kalapa) dan Pepeling (Pengantin Peduli Lingkungan). Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk sampai tahun 2025, dengan prediksi jumlah penduduk tertinggi 168.695 jiwa dibutuhkan RTH seluas 337 ha. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan RTH masih mencukupi. Arahan kebijakan pengembangan wilayah berdasarkan peran komunitas hijau dalam penataan RTH adalah dengan menerapkan bargaining power yang dapat menaikkan posisi dan peran komunitas hijau menjadi class acion yaitu: 1) komunitas hijau mengupayakan kegiatan yang mengusung kearifan lokal dan melibatkan kelembagaan masyarakat, 2) komunitas hijau bekerjasama dengan swasta dalam kegiatan pengelolaan RTH pada lahan publik seperti taman kota dan jalur hijau, serta 3) komunitas hijau mengarahkan aktivitas kelembagaan masyarakat pada bidang pelestarian lingkungan sehingga bisa bekerjasama dengan instansi-instansi terkait.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcRural developmentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcCiamis-Jawa Baratid
dc.titlePeran Komunitas Hijau Dalam Penataan Ruang Terbuka Hijau Menuju Green City Kota Ciamis Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGera Balakaid
dc.subject.keywordKabupaten Konservasiid
dc.subject.keywordPepelingid
dc.subject.keywordP2KHid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record