Show simple item record

dc.contributor.advisorZain, Alinda Fitriany Malik
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.authorNurwanda, Atik
dc.date.accessioned2016-05-19T04:32:31Z
dc.date.available2016-05-19T04:32:31Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80458
dc.description.abstractIndonesia saat ini tengah terancam oleh kegiatan konversi lahan menjadi perkebunan monokultur, yaitu ekspansi besar perkebunan kelapa sawit. Konversi lahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit menjadi isu besar yang menggiring tantangan kritis dalam perencanaan untuk pembangunan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Pendekatan citra satelit dengan multi temporal dan teknik deteksi perubahan digital membantu dalam memahami perubahan pemanfaatan dan tutupan lahan. Informasi jejak temporal perubahan lahan menyediakan arahan dan dapat digunakan sebagai panduan untuk mengidentifikasi isu, masalah, dan panduan untuk perencanaan lanskap. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola perubahan tutupan lahan dari 1988 sampai 2014, menganalisis faktor pendorong perubahan tutupan lahan, membangun model prediksi tutupan lahan tahun 2024, dan menganalisis indeks diversitas dan fragmentasi lahan. Bahan yang digunakan yaitu citra landsat tahun 1988, 1994, 2004, dan 2014 kemudian dilakukan klasifikasi lahan dengan klasifikasi terbimbing. Selanjutnya metode regresi logistik biner digunakan untuk menganalisis faktor pendorong perubahan lahan. Persamaan regresi logistik ini dibangun dengan data 1994 dan 2004, variabel Y1 sebagai perubahan hutan menjadi sawit, Y2 hutan menjadi lahan terbangun, dan Y3 hutan menjadi lahan terbuka. Sedangkan variabel bebasnya adalah jarak dari jalan (X1), jarak dari perkebunan sawit (X2), kemiringan lahan (X3), jarak dari sungai (X4), ketinggian tempat (X5), dan jarak dari pemukiman (X6). Kemudian untuk menghitung tingkat diversitas dan fragmentasi lahan yaitu dengan Shannon’s Diversity Index (SDI) and Largest Patch Index (LPI). Pada tahun 2024 perkebunan kelapa sawit akan terus meluas hingga 137023,02 hektar, sedangkan luas hutan tersisa 114476,22 hektar. Persamaan logit yang dihasilkan yaitu Y= -0.14 – 0,0800*X1 – 0,07360*X2 + 0,02468*X3 + 0,44584*X4 – 0,02382*X5 + 0,02769*X6. Model logit ini memiliki nilai ROC 0,8806, dan nilai ini cukup tinggi. Berdasarkan tren yang ada, perubahan tutupan lahan akan terkonsentrasi di Kecamatan Mersam, Pemayung, dan Tembesi. Disamping itu, hutan yang ada akan semakin terancam dan tingkat fragmentasi lahan tertinggi terjadi di Kecamatan Mersam, Marosebo Ulu, dan Tembesi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLandscapeid
dc.subject.ddcAgricultural landid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBatang hari-Jambiid
dc.titleProyeksi Perubahan Tutupan Lahan Dan Dampaknya Terhadap Diversitas Lanskap Di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfragmentasiid
dc.subject.keywordLUCCid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordpenginderaan jauhid
dc.subject.keywordprediksiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record