dc.description.abstract | PT Ayena Mandiri Sinema (PT AMS) adalah salah satu tenant atau Usaha
Kecil Menengah (UKM) binaan Balai Inkubator Teknologi (BIT) BPPT yang
bergerak di bidang animasi dan multimedia. PT AMS menghadapi kendala ketika
melakukan pemasaran terhadap produk Intelectual Property (IP) animasi. Di
Indonesia, pada umumnya pemasaran produk IP animasi didominasi oleh
perusahaan besar, baik dari luar negeri maupun dalam negeri dan dipengaruhi juga
oleh mitra-mitra pemasaran. Hal ini mengakibatkan PT AMS menjadi lemah
bersaing dalam pemasaran, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang
mempertimbangkan aspek bauran pemasaran dan preferensi konsumen.
Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi atribut produk IP Animasi
yang memengaruhi preferensi konsumen; (2) mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal yang memengaruhi pemasaran bisnis tenant PT AMS; (3)
menyusun strategi pengembangan bisnis tenant PT AMS yang berbasiskan
preferensi konsumen terhadap nilai atribut produk IP Animasi, sehingga produk
yang dihasilkan tenant dapat diterima oleh mitra. Data primer dikumpulkan
langsung dari sumber informasi, yaitu dengan wawancara dan kuesioner, serta
data sekunder berasal dari studi pustaka.
Untuk memperoleh gambaran ringkas tentang apa yang diteliti dan sebagai
pengujian kuesioner, dilakukan penelitian pendahuluan dengan pengujian
kuesioner kepada 23 responden menggunakan uji validitas dan reliabilitas yang
hasilnya valid dan reliable. Setelah penelitian pendahuluan, diberikan kuesioner
kepada 59 responden yang diperoleh dengan teknik sampling kuota dan penentuan
ukuran contoh dengan rumus Slovin didapatkan 56 responden.
Metode analisis pada penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif,
model Kano, analisis bauran pemasaran, analisis faktor internal (IFE-Internal
Factor Evaluation) dan eksternal (EFE-External Factor Evaluation), analisis
matriks Internal-Eksternal (IE), analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities and
Threaths (SWOT) dan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Hasil identifikasi preferensi konsumen B to C terhadap atribut (karakter
tokoh, 3D animasi dan sinematografi, isi cerita dan pesan moral) produk IP
animasi dengan metode Kano didapatkan kategori one dimensional yang dominan,
sedangkan pada segmen B to B didapatkan hasil kategori must be dan one
dimensional yang dominan. Hasil identifikasi preferensi konsumen menjadi
pijakan dalam merumuskan strategi, kategori one dimensional
mengidentifikasikan peningkatan mutu atribut produk IP animasi berdampak pada
meningkatnya kepuasan konsumen.
Tahapan identifikasi dan evaluasi bauran pemasaran (produk, harga,
promosi dan tempat) untuk menganalisis faktor lingkungan internal PT AMS yang
memiliki kekuatan, seperti atribut produk one dimensional dan must be, tenaga
kerja terampil, kerjasama pemasaran, teknik promosi, komunikasi yang baik dan
produk turunan dari IP animasi. Kelemahannya adalah keterbatasan modal,
pemasaran belum optimal, kapasitas produksi belum optimal, sistem manajemen
dan keuangan yang kurang baik dan keterbatasan Sumber Daya Manuasia (SDM).
Selain itu faktor eksternal dengan beberapa peluang, yaitu permintaan pasar,
teknologi animasi berkembang cepat, kebutuhan akan animasi, dukungan
pemerintah/swasta dan tumbuhnya komunitas animasi. Ancamannya adalah
persaingan, sulitnya perizinan, pemasaran didominasi perusahaan besar dan sulit
sumber pembiayaan.
Hasil penjumlahan skor total pada matriks IFE dan EFE didapatkan nilai
2,864 dan 2,424, serta dipetakan dalam matriks, maka posisi PT AMS saat ini
berada di kuadran 5 (kelima), berarti strategi yang diterapkan perusahaan adalah
strategi pertumbuhan/stabil. Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut menjadi
dasar dalam merumuskan alternatif strategi dengan analisis matriks SWOT, serta
dilakukan evaluasi strategi alternatif terhadap faktor-faktor internal dan eksternal
sehingga menghasilkan strategi prioritas (3 urutan teratas), yaitu memperluas
jaringan pemasaran produk animasi dengan promosi dan penetrasi pasar melalui
kerjasama dengan agency (TAS 6,196), meningkatkan mutu dan kuantitas atribut
produk one dimensional dengan teknologi dan tenaga kerja yang terampil untuk
bersaing dan mengakomodir kebutuhan pasar (TAS 6,076), serta menjalin
kerjasama dengan pemerintah dan swasta dalam akses modal, jaringan pemasaran
dan pelatihan capacity building (TAS 6,024). | id |