Show simple item record

dc.contributor.advisorSutjahjo, Surjono Hadi
dc.contributor.advisorSuwarno, Willy Bayuardi
dc.contributor.advisorAzrai, Muhammad
dc.contributor.authorWahditiya, Andi Adriani
dc.date.accessioned2016-05-19T04:31:16Z
dc.date.available2016-05-19T04:31:16Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80452
dc.description.abstractPerakitan jagung toleran kondisi suboptimal (cekaman kekeringan) sangat penting untuk perluasan jagung di lahan marjinal kering, terutama di luar Jawa. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penampilan hibrida silang uji pada kondisi lingkungan pengairan optimal dan suboptimal (cekaman kekeringan), menganalisis varian genetik dan heritabilitas karakter hasil pada lingkungan pengairan optimal dan suboptimal (cekaman kekeringan), mengidentifikasi hibrida yang toleran lingkungan suboptimal (cekaman kekeringan). Percobaan ini dilakukan di Kalimantan Selatan (lingkungan optimal) dan Sulawesi Selatan (lingkungan optimal dan suboptimal) pada bulan Mei 2014- April 2015, menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan dua ulangan pada masing-masing lingkungan pengujian. Terdapat 14 parameter pengujian yakni tinggi tanaman, tinggi tongkol, rasio tinggi tongkol terhadap tinggi tanaman, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, anthesis silking interval, plant aspect, husk cover, ear aspect, bobot tongkol kupasan, rendemen, kadar air, produksi dan bobot seribu biji. Analisis data meliputi sidik ragam per lingkungan dan gabungan antar lingkungan, analisis stress tolerance index, serta analisis nilai heritabilitas. Hasil analisis gabungan antar lingkungan menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh nyata terhadap parameter hasil. Berdasarkan analisis heritabilitas, diperoleh hasil bervariasi mulai dari rendah-tinggi, baik pada analisis tiap lingkungan maupun pada analisis lingkungan gabungan. Berdasarkan intensitas seleksi 15% diperoleh 12 genotipe terbaik, dan dengan intensitas seleksi 10% akhirnya diperoleh 5 genotipe terbaik (berdasarkan produksi tertinggi). Dari 230 genotipe yang diuji, terdapat 3 genotipe dengan kategori sangat toleran kekeringan, 111 genotipe dengan kategori toleran moderat kekeringan, dan 116 genotipe dengan kategori peka (berdasarkan nilai stress tolerance index yang diuji pada lingkungan yang berbeda). Genotipe pembentuk hibrida yang terpilih merupakan genotipe yang dinilai potensial digunakan untuk pengembangan jagung toleran cekaman kekeringan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiotechnologyid
dc.subject.ddcPlant biotechnologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBili-Bili-Sulawesi Selatanid
dc.titleAnalisis Genetik Dan Seleksi Hibrida Jagung Pada Kondisi Optimal Dan Suboptimalid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJagung hibridaid
dc.subject.keywordheritabilitasid
dc.subject.keywordkeragaman genetikid
dc.subject.keywordsilang ujiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record