Deteriorasi Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dan Pendugaannya
View/ Open
Date
2016Author
Noviana, Irma
Qadir, Abdul
Suwarno, Faiza C
Metadata
Show full item recordAbstract
Deteriorasi benih terjadi selama periode simpan baik dalam penyimpanan terbuka
(open storage) maupun kondisi terkontrol (control storage). Faktor suhu dan
kelembaban sangat berperan terhadap kecepatan kemunduran benih selama
penyimpanan. Beberapa perubahan biokimia yang mempengaruhi kualitas dan viabilitas
benih terjadi dalam benih kedelai selama periode penyimpanan. Komposisi kimia pada
setiap varietas kedelai berbeda-beda sehingga akan memberikan perubahan perilaku
benih yang berbeda. Perubahan perilaku benih melalui karakteristik fisiologis dan
biokimia mampu menunjukkan tingkat viabilitas dan vigor benih selama periode
deteriorasi benih. Pendugaan deteriorasi benih sejak dini melalui perilaku perubahan
senyawa kimia benih diperlukan untuk mengetahui mutu dan menentukan masa
kadaluarsa benih sebelum benih didistribusikan dan ditanam di lapangan. Penelitian
bertujuan untuk menjelaskan perilaku senyawa kimia benih kedelai selama proses
deteriorasi pada penyimpanan dalam kondisi terkontrol dan menyusun model
pendugaan deteriorasi benih kedelai selama penyimpanan dalam kondisi terkontrol.
Penelitian terdiri atas dua percobaan, yaitu 1) penyimpanan benih kedelai pada
kondisi terkontrol, dan 2) penyusunan model pendugaan deteriorasi benih kedelai pada
penyimpanan terkontrol. Percobaan penyimpanan benih kedelai pada kondisi terkontrol
dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 8 taraf faktor
varietas yang tersarang pada periode simpan. Varietas yang digunakan adalah Kaba,
Grobogan, Gepak Kuning, Dering 1, Gema, Detam 1, Detam 2, dan Mallika. Benih di
kemas sebanyak 1 kg dalam kemasan plastik PP 0.8 mm pada kadar air optimum yaitu
9-11%. Benih disimpan pada kondisi suhu dan RH terkontrol (19-22 °C dan 64%-67%)
selama 6 bulan. Peubah yang diamati adalah: kadar air (KA), kandungan protein,
bilangan peroksida, asam lemak bebas, daya hantar listrik (DHL), dan vigor daya
simpan (VDS
DB). Perilaku peubah selama penyimpanan diperoleh melalui analisis regresi
non linier. Hasil percobaan menunjukkan bahwa selama periode simpan 24 minggu
kadar air benih cenderung konstan, bilangan peroksida, asam lemak bebas, dan daya
hantar listrik meningkat, sedangkan kandungan protein dan VDS
DB benih menurun. Pola
perilaku semua peubah mengikuti persamaan eksponensial y = a + b exp
cx
, konstanta a,
b, dan c memiliki nilai berbeda untuk setiap varietas.
Penyusunan model pendugaan deteriorasi benih dilakukan melalui tahapan
penyusunan diagram alir (flow chart), penentuan hubungan kuantitatif antar komponen
dalam sistem, membuat Model Construction Layer-Stella (MCL-S), simulasi dan
validasi model. Simulasi model dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan (logik)
model yang telah disusun, sehingga dapat ditentukan validitas model tersebut. Input
simulasi yang digunakan pada model deteriorasi benih kedelai meliputi ukuran benih
yang diwakili oleh jari-jari benih, KA awal simpan, vigor awal simpan, dan nilai
konstanta untuk kandungan protein dan lipid benih. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan Interface Layer (IL) pada software Stella. Hasil simulasi terhadap output
KA, protein, bilangan peroksida, asam lemak bebas, DHL dan vigor daya simpan
(VDS
DB) menunjukkan hasil yang logik.
Validasi model dilakukan untuk menilai kesesuaian antara output simulasi dengan
hasil pengukuran percobaan penyimpanan. Hasil validasi menggunakan metode kurva
iv
dan analisis statistik terhadap peubah KA, protein, bilangan peroksida, asam lemak
bebas, DHL dan VDS
DB menunjukkan adanya kesesuaian antara hasil simulasi dengan
hasil aktual, sehingga model deteriorasi benih kedelai dapat menduga secara logik dan
layak peubah KA, protein, bilangan peroksida, asam lemak bebas, DHL dan VDS
DB
pada 6 varietas benih kedelai. Model pendugaan deteriorasi benih kedelai yang disusun
dengan input kadar air, ukuran benih, vigor awal, kandungan protein, bilangan
peroksida, asam lemak bebas, RH, dan suhu dapat menduga secara logik vigor daya
simpan 6 varietas benih kedelai kuning dan hitam setelah penyimpanan kondisi
terkontrol selama 24 minggu.
Collections
- MT - Agriculture [3781]