Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorAsikin, Zenal
dc.date.accessioned2016-04-27T04:39:37Z
dc.date.available2016-04-27T04:39:37Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80115
dc.description.abstractKinerja ekspor suatu negara dipengaruhi banyak aspek. Beberapa aspek utama adalah aspek infrastruktur dan kelembagaan. Permasalahan utama yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya kualitas infrastruktur dan kelembagaan. Akibatnya biaya perdagangan yang tercermin dari persentase biaya logistik terhadap GDP masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi akan berdampak terhadap menurunnya daya saing produk Indonesia di pasar global sehingga kinerja ekspor Indonesia akan menurun. Oleh karena itu penting untuk dianalisis pengaruh infrastuktur dan kelembagaan serta variabel terkait lainnya yang dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan arus ekspor Indonesia, sehingga apabila kinerja variabel-variabel tersebut ditingkatkan akan mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh variabel infrastruktur dan kelembagaan serta variabel terkait lainnya terhadap kinerja ekspor agregat, bahan hasil pertanian, pangan dan manufaktur Indonesia, dan (2) merumuskan rekomendasi kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Penelitian menggunakan data sekunder dengan deret waktu tahun 2005-2013 dan kerat lintang negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia. Penelitian menggunakan model gravitasi dengan metode estimasi fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel infrastruktur dan kelembagaan serta variabel terkait lainnya berpengaruh terhadap arus ekspor Indonesia, meskipun pengaruhnya pada keempat model yang dianalisis yaitu ekspor agregat, ekspor bahan hasil pertanian, ekspor pangan dan ekspor manufaktur berbeda. Pertama, variabel-variabel yang berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor agregat yaitu infrastruktur transportasi negara tujuan, teknologi informasi komunikasi negara tujuan, tata kelola pemerintahan Indonesia, tingkat efisiensi perdagangan lintas batas Indonesia dan negara tujuan, dan GDP per kapita negara tujuan, sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh negatif adalah tata kelola pemerintahan negara tujuan, GDP per kapita Indonesia dan jarak ekonomi. Kedua, variabel-variabel yang berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor bahan hasil pertanian yaitu infrastruktur transportasi negara tujuan, teknologi informasi komunikasi negara tujuan, tata kelola pemerintahan Indonesia, tingkat efisiensi perdagangan lintas batas negara tujuan, dan GDP per kapita negara tujuan, sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh negatif adalah tata kelola pemerintahan negara tujuan, GDP per kapita Indonesia dan tarif. Ketiga, variabel-variabel yang berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor pangan yaitu infrastruktur transportasi Indonesia dan negara tujuan, tata kelola pemerintahan Indonesia, tingkat efisiensi perdagangan lintas batas negara tujuan, GDP per kapita negara tujuan dan kesamaan bahasa, sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh negatif adalah tata kelola pemerintahan negara tujuan dan tarif. Keempat, variabel-variabel yang berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor manufaktur yaitu infrastruktur transportasi Indonesia, teknologi informasi komunikasi Indonesia dan negara tujuan, tata kelola pemerintahan Indonesia, tingkat efisiensi perdagangan lintas batas Indonesia dan negara tujuan dan GDP per kapita negara tujuan, sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh negatif adalah tata kelola pemerintahan negara tujuan, GDP per kapita Indonesia dan jarak ekonomi. Berdasarkan sejumlah temuan yang ada, agar kinerja ekspor Indonesia meningkat maka saran kebijakan dari penelitian ini adalah perlunya perbaikan kinerja infrastruktur dan kelembagaan, terutama terkait dengan: pertama, peningkatan kapasitas dan perbaikan kualitas infrastruktur transportasi khususnya kualitas jalan dan pelabuhan. Hal ini agar distribusi barang menjadi lebih efisien, baik waktu maupun biaya. Kedua, optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dalam perdagangan khususnya pemanfaatan e-marketing agar biaya perdagangan menjadi lebih efisien. Ketiga, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan, khususnya kualitas control of corruption, rule of law, regulatory quality dan government effectiveness yang terkait dengan perdagangan agar daya saing Indonesia semakin meningkat. Keempat, percepatan waktu ekspor dan penyederhanaan dokumen perizinan ekspor, agar tingkat efisiensi perdagangan lintas batas menjadi lebih efisien dan sederhana. Selain perbaikan kinerja infrastruktur dan kelembagaan, Indonesia perlu menelaah kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh negara-negara tujuan ekspor, khususnya tarif bahan hasil pertanian dan pangan serta menelaah perlu tidaknya peningkatan dukungan domestik untuk sektor bahan hasil pertanian dan pangan agar produk pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar internasionalid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.titlePengaruh Infrastruktur Dan Kelembagaan Terhadap Kinerja Ekspor Agregat Dan Sektoral Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordeksporid
dc.subject.keywordmodel gravitasiid
dc.subject.keywordinfrastrukturid
dc.subject.keywordkelembagaanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record