Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Syaiful
dc.contributor.advisorWidyastuti, Rahayu
dc.contributor.authorPati, Maipa Dia
dc.date.accessioned2016-04-27T04:36:39Z
dc.date.available2016-04-27T04:36:39Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80100
dc.description.abstractKebutuhan dalam perluasan lahan pertanian untuk ketahanan pangan di Indonesia telah dihadapkan pada pemanfaatan lahan marginal seperti lahan gambut dangkal di Kalimantan Tengah. Diantara masalah yang dihadapi dalam pengelolaan lahan marginal adalah serangan hama dan penyakit, dan juga bahaya gas rumah kaca. Upaya yang dilakukan petani untuk menghadapai masalah ini adalah penggunaan pestisida kimia untuk keberhasilan produksi. Pestisida yang jatuh/masuk ke dalam tanah dikhawatirkan akan berpengaruh negatif terhadap populasi dan aktifitas mikrob fungsional tanah. Dilain pihak, secara alami lahan gambut merupakan karbon sink yang berpotensi untuk melepaskan GRK. Penelitian awal menunjukkan bahwa aplikasi pestisida dapat mengurangi emisi CO2 dan CH4. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengkaji pengaruh penggunaan pestisida terhadap populasi mikrob fungsional tanah di lahan gambut, dan (ii) menganalisa aktivitas mikrob tanah terhadap produksi CO2 dan CH4 pada tanah gambut yang disawahkan. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2014 sampai Mei 2015, di Laboratorium Bioteknologi Tanah, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Gas Rumah Kaca, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Jakenan-Pati, Jawa Tengah. Sampel tanah berasal dari lahan gambut yang telah disawahkan yang terletak di Desa Kanamit Jaya, Kecamatan Malliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor. Faktor pertama yaitu 7 kombinasi antara jenis (paraquat dan buthylphenylmethyl carbamat) dan dosis (50, 100, dan 200% dari dosis rekomendasi) pestisida. Faktor kedua yaitu 4 waktu inkubasi (1, 7, 14 dan 28 hari) dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh 84 satuan percobaan. Inkubasi sampel tanah menggunakan metode inkubasi terbuka. Untuk pengambilan sampel CO2 dan CH4 bejana inkubasi ditutup 24 jam sebelum waktu inkubasi yang ditentukan. Penghitungan populasi mikrob menggunakan 2 metode, yaitu metode TPC (total plate count) dan MPN (most probable number). Produksi CO2 diukur dengan menggunakan metode titrasi asam basa dan produksi CH4 diukur dengan menggunakan mesin gas chromatography (GC). Setelah masa inkubasi yang ditentukan, sampel tanah diambil dan dilakukan analisa sampel tanah untuk menghitung populasi mikrob pelarut fosfat, mikroba selulolitik, dan bakteri penambat N2 bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi populasi mikrob fungsional pada berbagai dosis pestisida dan waktu inkubasi. Dari enam kelompok mikroba yang diuji, aplikasi pestisida hanya mempengaruhi populasi Azospirillum, Azotobacter dan cendawan pelarut fosfat secara signifikan, sedangkan waktu inkubasi secara signifikan berpengaruh pada seluruh populasi mikrob fungsional. Efek negatif pestisida yang digunakan ditunjukkan oleh kelompok bakteri pelarut fosfat dengan aplikasi paraquat dan (buthylphenyl viii methylecarbamat) BPMC, pada Azotobacter dan Azospirillum dengan aplikasi paraquat, dan cendawan pelarut fosfat dengan aplikasi BPMC, meskipun demikian populasi mikrob yang diujikan mengalami pemulihan setelah 7 hari masa inkubasi. Mikrob selulolitik merupakan kelompok mikrob yang paling tidak dipengaruhi oleh kedua pestisida yang digunakan. Meskipun ditemukan adanya efek negatif pada awal masa inkubasi pada aplikasi paraquat, akan tetapi populasi mikrob meningkat secara signifikan seiring waktu inkubasi yang ditunjukkan oleh kelompok bakteri Azospirillum pada aplikasi paraquat dan BPMC. Aplikasi herbisida paraquat dan insektisida BPMC tidak berpengaruh nyata terhadap produksi CO2, sebaliknya berpengaruh nyata menurunkan produksi metana (CH4) pada tanah gambut. Meskipun demikian, penggunaan pestisida yang melebihi dosis anjuran sangat tidak direkomendasikan karena akan menimbulkan dampak negatif terhadap aspek lingkungan lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcBiological soilid
dc.subject.ddc2014-2015id
dc.subject.ddcPulang Pisau-Kalimantan Tengahid
dc.subject.ddcmikrob selulolitikid
dc.subject.ddcbakteri penambat N2 bebas.id
dc.titleStudi Populasi Mikrob Fungsional Serta Produksi Co2 Dan Ch4 Pada Tanah Gambut Yang Diaplikasikan Dua Jenis Pestisidaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordParaquatid
dc.subject.keywordbuthylphenylmethyl carbamate (BPMC)id
dc.subject.keywordgas rumah kacaid
dc.subject.keywordmikrob pelarut fosfatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record