View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Efektivitas Tanaman Air Dalam Pembersihan Logam Berat Pada Air Asam Tambang

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (16.86Mb)
      Date
      2016
      Author
      Madaniyah
      Fauzi, Anas Miftah
      Mansur, Irdika
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara di dunia. Sebagian besar kegiatan pertambangan batubara di Indonesia dilakukan dengan metode tambang terbuka (open pit mine). Salah satu perusahaan tambang batubara di Indonesia yang menggunakan metode penambangan terbuka yaitu PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Permasalahan paling berat pada kegiatan penambangan batubara secara terbuka yaitu terjadinya fenomena air asam tambang (AAT). AAT terbentuk karena oksidasi mineral-mineral sulfida yang terekspos ke lingkungan dengan kehadiran air sehingga timbul air tambang yang bersifat asam. Permasalahan AAT ini bukan hanya akan dihadapi pada masa kini, tetapi akan tetap menjadi permasalahan lingkungan yang serius di masa yang akan datang sehingga memerlukan penanganan jangka panjang yang serius dan sistematis. Selama ini, pengendalian AAT yang banyak dilakukan yaitu pengendalian secara aktif dengan pemberian kapur tohor pada aliran AAT. Pengendalian secara aktif ini hanya untuk meningkatkan pH air tetapi tidak memperbaiki kualitas air di kolam bekas tambang. Salah satu metode penanganan AAT adalah pengolahan AAT secara pasif (Passive Treatment). Salah satu bentuk passive treatment dalam pengolahan AAT adalah sistem constructed wetland atau dengan lahan basah. Keberadaan lahan basah dalam pengelolaan AAT dapat meningkatkan pH dan menurunkan kadar logam terlarut. Pemilihan tanaman air untuk lahan basah ini juga perlu dipertimbangkan untuk efektifitas peningkatan pH AAT dan penyerapan logam berat. Dalam rangka mengembangkan proses remediasi AAT dan mencari tanaman air lokal yang efektif meningkatkan pH dan menyerap logam berat yang terkandung dalam AAT, maka penelitian ini menggunakan tanaman air yaitu kayu apu (Pistia stratiotes), kiambang (Salvinia cucullata) dan enceng gondok (Eichornia crassipes). Tujuan dari penelitian ini adalah: (i) Menganalisis kinerja tanaman kayu apu, kiambang dan enceng gondok dalam meningkatkan pH dan penurunan kadar logam yang terdapat pada AAT serta penyebaran dan komposisi logam berat dari permukaan sampai dasar kolam, (ii) Mengetahui karakteristik hasil pengolahan AAT dengan menggunakan lahan basah dan tanaman air baik sebelum dan sesudah proses melalui parameter nilai pH, kadar besi (Fe) terlarut, kadar mangan (Mn) terlarut dan Total Suspended Solid (TSS). Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2015 di areal pertambangan batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Muara Enim, Sumatra Selatan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Tunggal dengan jenis tanaman air sebagai perlakuan. Perlakuan terdiri dari 3 taraf yaitu kayu apu, kiambang dan enceng gondok. Penelitian ini menggunakan metode fitoremediasi statis. Pada Penelitian ini terdapat 3 titik pengukuran dan pengambilan sampel pada masing masing kolam wetland, yaitu pada bagian permukaan, bagian tengah kolam dan bagian dasar kolam. Kayu apu, kiambang dan enceng gondok yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari lokasi pertambangan batubara, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanaman tersebut diaklimatisasi selama 2 minggu sebelum digunakan. Sampel AAT diambil dari kolam penampungan Stockpile-1 yang terlebih dahulu dianalisis kandungan Fe, Mn, Sulfat, TSS, dan nilai pH AAT kemudian ditambahkan pada kolam percobaan dengan tinggi muka air ±42 cm. Aplikasi perlakuan adalah sebagai berikut: (i) AAT + Matrik Lahan Basah (MLB) tanpa tanaman uji (Kontrol), (ii) AAT + MLB + kayu apu, (iii) AAT + MLB + kiambang, (iv) AAT + MLB + enceng gondok. Pengambilan sampel air dilakukan setiap 3 hari sampai hari ke 29. Sampel tersebut kemudian dianalisa pH, kadar Fe, Mn dan TSS dilaboratorium. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anova) pada taraf kepercayaan 95% dengan menggunakan software SAS. Jika terdapat pengaruh perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman air dapat memberikan pengaruh terhadap nilai pH, kadar Fe, kadar Mn, dan TSS air asam tambang. Semua perlakuan efektif meningkatkan pH menjadi sesuai baku mutu dalam waktu 3 hari. Perlakuan dengan pemberian tanaman enceng gondok pada kolam lahan basah memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar Fe-terlarut dan Mn-terlarut dalam kolam lahan basah dengan persentase efektifitas penurunan 90-99%. Konsentrasi Fe dan Mn tertinggi dalam tanaman ditemukan pada perlakuan dengan tanaman enceng gondok dengan prosentase penyerapan berturut turut 35.5% untuk penyerapan Fe dan 61.59% untuk penyerapan Mn. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian akar memiliki kadar logam lebih besar dibandingkan bagian pucuk pada tanaman enceng gondok yang mengindikasikan bahwa tanaman eceng gondok tidak dapat mengakumulasi logam di bagian pucuk, translokasi dibatasi hanya di bagian akar. Tanaman kayu apu dan kiambang menunjukkan TF>1 pada logam Mn yang dapat diartikan kedua tanaman tersebut tidak hanya mengakumulasi logam Mn di akar tapi juga mampu mentranslokasi logam Mn pada daun. Penyebaran dan komposisi logam Fe dalam kolam menunjukkan bahwa logam Fe banyak terakumulasi pada bagian dasar kolam atau dengan kata lain logam Fe selain diserap oleh tanaman juga diendapkan. Penyebaran dan komposisi logam Mn dalam kolam menunjukkan bahwa logam Mn baik pada bagian permukaan kolam, tengah kolam dan dasar kolam tidak jauh berbeda. Logam Mn tidak mudah diendapkan. Karakteristik hasil pengolahan air asam tambang secara passive treatment melalui lahan basah dengan menggunakan kayu apu, kiambang dan enceng gondok pada akhir penelitian telah memenuhi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 dan SK Gubernur Sumatera Selatan Nomor 16 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Air Sungai.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80097
      Collections
      • MT - Agriculture [2464]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository