Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorVinanda, Gita
dc.date.accessioned2016-04-27T04:25:39Z
dc.date.available2016-04-27T04:25:39Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80082
dc.description.abstractKegiatan budidaya ayam broiler dihadapkan pada risiko produksi yang relatif tinggi. Ayam broiler ini sangat rentan terhadap penyakit dan perubahan cuaca ekstrim sehingga menyebabkan mortalitas tinggi, yang selanjutnya menimbulkan kerugian bagi peternak. Usaha peternakan ayam broiler termasuk pada pasar oligopsoni, kondisi tersebut menyebabkan usaha peternakan rakyat sangat rentan terhadap risiko harga khususnya harga hasil produksi. Dalam halnya dengan pemasaran, mereka umumnya memiliki keterbatasan akses pasar sehingga cenderung berada dalam posisi price taker dengan posisi tawar yang lemah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menentukan faktor produksi dan faktor risiko yang mempengaruhi produksi ayam broiler, (2) mengukur tingkat risiko harga yang dihadapi peternak ayam broiler dan (3) menentukan preferensi risiko terhadap keputusan penggunaan input peternak ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive sampling dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive dan snowballing untuk mengumpulkan 74 peternak ayam broiler. Jumlah sampel terbagi menjadi 35 peternak mandiri dan 39 peternak mitra. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada peternak responden dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model just and pope, koefisien variasi dan maksimisasi utilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahaternak pola mandiri lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan usahaternak pola mitra. Hal ini terlihat dari nilai R/C rasio, dimana R/C rasio pola mandiri yaitu (1:30) sedangkan pola mitra yaitu (1:05). Usahaternak ayam broiler peternak mitra relatif lebih berisiko dibandingkan dengan usahaternak ayam broiler peternak mandiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan dan sekam pada peternak mandiri. Pakan, vaksin dan kepadatan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produksi pada peternak mitra. Variabel yang memperbesar risiko produksi pada peternak mandiri adalah vaksin, tenaga kerja, dan sekam. Sedangkan pada peternak mitra adalah tenaga kerja. Variabel yang dapat memperkecil risiko pada peternak mandiri adalah pakan, sedangkan pada peternak mitra adalah vaksin. Risiko harga yang dihadapi peternak mandiri jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan risiko harga yang di terima oleh peternak mitra. Preferensi risiko peternak pola mandiri terhadap keseluruhan penggunaan input adalah risk averse atau cenderung menghindari risiko. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi peternak baik pola mandiri dan pola mitra untuk memperhatikan penggunaan vaksin dan penyimpanan vaksin. Selain itu, perlu memperhatikan input sekam, dimana penggunaan sekam harus dikontrol karena sekam merupakan media yang baik untuk berkembangbiaknya mikroorganisme. Pelatihan bagi tenaga kerja juga diperlukan karena tenaga kerja sangat berpengaruh dalam seluruh produksi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddc2014-2015id
dc.subject.ddcBekasi-Jawa Baratid
dc.titleRisiko Produksi Dan Harga Ayam Broiler Serta Preferensi Peternak Di Kabupaten Bekasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJust and Popeid
dc.subject.keywordRisSikUoM PrModAukRsiYid
dc.subject.keywordRisiko Hargaid
dc.subject.keywordPreferensi Risikoid
dc.subject.keywordRisk Averseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record