Show simple item record

dc.contributor.advisorPriatna, Wahyu Budi
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorMahliza, Febrina
dc.date.accessioned2016-04-27T04:24:26Z
dc.date.available2016-04-27T04:24:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80076
dc.description.abstractUsaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, antara lain keberadaan jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Salah satu ciri UMKM di Indonesia merupakan usaha keluarga. Usaha keluarga mendominasi dan menyebar di berbagai sektor usaha di Indonesia. Salah satunya adalah usaha pembuatan tahu. Usaha pembuatan tahu sering menghadapi berbagai kendala dari lingkungan ekonomi antara lain bahan baku. Bahan baku kedelai yang digunakan merupakan kedelai impor. Perubahan harga kedelai akan mempengaruhi keberlangsungan dan perkembangan usaha. Meskipun usaha ini mendapat kendala dari lingkungan ekonomi, sebagian besar usaha tahu tetap bertahan dan berjalan. Melihat usaha tahu sebagai usaha keluarga, penelitian pengaruh keluarga disertai pengaruh lingkungan ekonomi pada usaha tahu menjadi penting untuk diteliti. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik usaha tahu yang termasuk usaha keluarga; (2) menganalisis pengaruh dimensi keluarga dan lingkungan ekonomi terhadap kinerja usaha tahu yang termasuk usaha keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sebanyak 114 responden di 9 wilayah pelayanan Kopti Kabupaten Bogor, yaitu Parung, Tamansari, Bojong Gede, Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Sukaraja, Ciawi Megamendung dan Caringin Cijeruk. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil penelitian, usaha tahu di Kabupaten Bogor memiliki karakteristik usaha yang bervariatif. Sebagian besar usaha memproduksi tahu kuning, menggunakan kedelai sebanyak 10-133 kg per hari, menghasilkan omset sebesar 200 ribu sampai dengan 5.2 juta rupiah per hari, menggunakan 1-8 tenaga kerja dan menjual tahu secara langsung ke konsumen dengan membuka lapak di pasar. Salah satu dimensi pengaruh keluarga, yaitu budaya, berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha. Budaya direfleksikan oleh keselarasan antara nilai keluarga dan usaha serta komitmen usaha keluarga. Anggota keluarga menjalankan nilai-nilai keluarga seperti disiplin, saling berkomunikasi dan saling bekerja sama. Nilai-nilai tersebut mereka terapkan juga saat mereka menjalankan usaha tahu. Mereka menganggap penerapan nilai tersebut sangat penting pada usaha keluarga demi tercapainya hasil usaha yang baik. Anggota keluarga memiliki komitmen kuat terhadap usaha keluarga. Anggota keluarga mendukung setiap visi, misi dan keputusan yang akan dijalankan oleh usaha keluarga. Anggota keluarga percaya apa yang diputuskan demi kebaikan usaha keluarga. Komitmen usaha keluarga merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap budaya. Lingkungan ekonomi juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha. Lingkungan ekonomi direfleksikan oleh harga input dan daya beli masyarakat. Harga input atau harga bahan baku yang tinggi dapat menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga tahu yang diproduksi berkurang. Pengurangan produksi tahu dapat mengurangi kinerja usaha tahu dari sisi omset, profit, volum penjualan, jumlah tenaga kerja dan pemasaran. Sedangkan daya beli masyarakat terlihat pada konsumen tahu yang didominasi oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Ketika pendapatan konsumen masyarakat menengah ke bawah naik, mereka memiliki peluang untuk dapat membeli dan menikmati lauk yang lebih mahal dibandingkan tahu sehingga pembelian tahu dapat menurun. Daya beli masyarakat menjadi indikator yang memberikan kontribusi terbesar terhadap lingkungan ekonomi. Dengan demikian, pelaku usaha dan anggota keluarga sebaiknya menerapkan nilai keluarga dan usaha secara selaras, disiplin dalam melakukan aktivitas usaha seperti pengolahan maupun pemasaran, serta dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama sehingga kinerja usaha dapat meningkat. Anggota keluarga juga harus selalu berkomitmen kuat terhadap usaha keluarga, seperti mendukung visi dan misi usaha keluarga, agar usaha dapat terus berjalan dengan baik. Keluarga juga bisa mulai mencoba untuk membidik konsumen menengah ke atas maupun konsumen instansi-instansi tertentu agar pembelian tahu dapat tetap stabil dan tidak menurun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Dimensi Keluarga Terhadap Kinerja Usaha Tahu Di Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordUMKMid
dc.subject.keywordusaha keluargaid
dc.subject.keywordusaha pembuatan tahuid
dc.subject.keywordkinerja usahaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record