View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Fisheries and Marine Science
      • Aquatic Resources Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Fisheries and Marine Science
      • Aquatic Resources Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengelolaan Lahan Basah Pesisir di Citarum Hilir Secara Berkelanjutan (Studi Kasus: Lahan Basah Muaragembong, Kabupaten Bekasi)

      Thumbnail
      View/Open
      Jurnal Tanah Dan Iklim.pdf (3.985Mb)
      Date
      2011-12
      Author
      Setiani, Hermawati
      Soedharma, D
      Rais, J
      Situmorang, M
      Effendi, H
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini dilakukan di lahan basah Muaragembong. Kabupaten Bekasi, merupakan salah satu lahan basah pesisir di Indonesia dalam database Wetfand In ternational dengan kode JAV09 dengan total luas 10.480 ha sebagai eagar alam Muaragembong. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi dan potensi lahan basah. menganalisis kesesuaian lahan. merumuskan kebijakan pengelolaan lahan basah secara berkelanjutan dan dapat diimplementasikan oleh stakeholder. Tahapan yang dilakukan didalam analisis adalah : (a) analisis potensi dan kondisi ekosistem lahan basah (b) analisis kesesuaian lahan (c) rencana lonasi, dan (d) penyusunan kebijakan pengelolaan lahan basah yang berkelanjutan. Hasil yang didapat menunjukan adanya pengurangan tutu pan Mangrove dad 10.995 ha pad a tahun 1946 (100%) menjadi hanya 186 ha pada tahun 2008 (1,7%). dan hilangnya masing masing satu spesies flora dan fauna yaitu Bruguira sp. (tancang) dan Panthera pardus melas (macan tutul jawa). Hal ini secara natural akibat dari pertambahan penduduk dati tahun 1950-an sampai dengan 2000 an, dan kebijakan Pemerintah yang tumpang tindih. Secara fisik, selama 62 tahun. terjadi abrasi pantai seluas 307 ha khususnya di pantai Utara (Tanjung Wetan) dan pantai Barat (Muara Legan dan Muara Blakan). Abrasi terbesar pada pantal Utara adalah akibat penggalian pasir oleh penduduk, sedangkan akresi pantai setuas 979 ha terjadi akibat sedimentasi dari Citarum beserta anak-anak sungainya. Opsi managemen dalam disertasi ini adalah mempertahankan dan merehabilitasi sebagian lahan basah Muaragembong sebagai lahan basah alami/konservasi alami. Selain itu. pada bagian lainnya dimanfaatakan sebagai lahan basah buatan, misalnya tambak dan sawah untuk mata pencaharian penduduk lokal
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79928
      Collections
      • Aquatic Resources Management [309]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository