Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.authorAmin, Mohamad
dc.date.accessioned2016-04-13T01:55:58Z
dc.date.available2016-04-13T01:55:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79898
dc.description.abstractRagi bir yang berasal dari hasil samping industri bir berpotensi digunakan sebagai bahan baku pakan untuk sumber protein dan imunostimulan, karena mengandung protein yang tinggi dan bahan imunostimulan. Tiga tahap penelitian dirancang untuk mengevaluasi ragi bir sebagai sumber protein dan imunostimulan pada benih dan induk ikan nila. Penelitian pertama bertujuan untuk mengkaji kinerja respons pertumbuhan dan imun non spesifik, serta enzim antioksidan pada benih ikan nila yang diberikan pakan mengandung ragi bir sebagai sumber protein dan imunostimulan. Lima pakan iso protein (30%) dan iso energi (282,82 kkal/100g) digunakan dalam penelitian ini. Pakan kontrol adalah pakan tanpa penambahan ragi bir maupun glukan. Pakan selanjutnya secara berurutan adalah pakan dengan penambahan glukan 0,3%, pakan dengan penambahan ragi bir 3,5%, 17,5% dan 35%. Benih ikan yang digunakan sebanyak 100 ekor dengan bobot rata-rata 2,4±0,10g untuk masing-masing hapa berukuran 2x1x1m3. Ikan dipelihara selama 6 minggu dan pemberian pakan secara at satiation. Pada akhir masa pemeliharaan untuk uji pertumbuhan dilakukan uji tantang dengan bakteri patogen Streptococcus agalctiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang mengkonsumsi pakan mengandung glukan 0,3% serta ragi bir 3,5% menghasilkan nilai laju pertumbuhan harian (4,6% dan 4,8%), konversi pakan (1,1 dan 1,1), retensi protein (43,0% dan 43,6%), dan retensi lemak (56,09% dan 49,24%) secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan pemberian ragi bir 17,5% dan 35%. Selain itu hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa aktivitas superoxide dismutase (SOD) meningkat pada ikan yang diberi pakan yang mengandung glukan 0,3% (49,28 mU/mg protein) dan ragi bir 3,5% (50,74 mU/mg protein). Di sisi lain, aktivitas glutathione peroxidase (GPx) menurun dan peroksidasi lemak meningkat pada ikan yang mengkonsumsi pakan yang mengandung ragi bir 17,5% (19,29 mU/mg protein) dan 35% (22,51 mU/mg protein). Parameter gambaran darah, ikan yang mengkonsumsi pakan mengandung glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% mempunyai kandungan eritrosit (1,4 x106 sel mm3), hemoglobin (6,9 g % dan 7,7 g %), hematokrit (20,8% dan 23%) dan leukosit (8,5 x103 sel mm3 dan 7,5 x103 sel mm3) serta monosit (2,33% dan 2,7%) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Selain itu ikan yang mengkonsumsi pakan mengandung glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% mampu meningkatkan aktivitas fagositosis (38% dan 36%) dan lisozim (60 unit dan 68 unit). Hasil uji tantang selama 12 hari ikan yang diberi pakan mengandung glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% mempunyai tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi (95,6% dan 86,7%) dibandingkan yang lain. Jadi pemberian pakan mengandung glukan dan ragi bir 3,5% dapat mendukung pertumbuhan dan meningkatkan respons imun ikan nila melalui peningkatan kinerja sistem imun non spesifik. Penelitian kedua bertujuan mengevaluasi pengaruh pemberian ragi sebagai sumber protein dan imunostimulan pada induk ikan nila terhadap performa reproduksi. Lima pakan iso protein (40%) dan iso energi (430,2 kkal/100g) digunakan dalam penelitian ini. Pakan kontrol adalah pakan tanpa penambahan ragi bir maupun glukan, selanjutnya secara berurutan adalah pakan dengan penambahan glukan 0,3%, pakan dengan penambahan ragi bir 3,5%, 17,5% dan 35%. Induk ikan nila yang digunakan mempunyai bobot rata-rata 197,3±8,98g yang dipelihara di dalam hapa dengan perbandingan satu induk jantan dan dua betina. Pemeliharan dilakukan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk ikan yang mengkonsumsi pakan yang kandungan glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% menghasilkan larva (1416 ekor dan 1390 ekor), fekunditas relatif (8,6 dan 8,0) secara nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan pemberian ragi 17,5% dan 35%, serta interval waktu pemijahan lebih pendek (15,7 hari dan 15,3 hari), dibandingkan dengan induk ikan yang mengkonsumsi pakan yang mengandung ragi bir 17,5% dan 35%. Berdasarkan penelitian kedua disimpulkan bahwa ragi bir dapat meningkatkan performa reproduksi induk ikan nila. Penelitian ketiga bertujuan mengevaluasi pengaruh pemberian ragi sebagai sumber protein dan imunostimulan pada induk ikan nila terhadap respons imun non spesifik dan enzim antioksidan larva ikan yang dihasilkan. Lima pakan iso protein (40%) dan iso energi (430,2 kkal/100g) digunakan dalam penelitian ini. Pakan kontrol adalah pakan tanpa penambahan ragi bir maupun glukan, selanjutnya secara berurutan adalah pakan dengan penambahan glukan 0,3%, pakan dengan penambahan ragi bir 3,5%, 17,5% dan 35%. Induk ikan nila yang digunakan mempunyai bobot rata-rata 197,3±8,98g yang dipelihara di dalam hapa dengan perbandingan satu induk jantan dan dua induk betina. Pemeliharan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk yang mengkonsumsi pakan yang mengandung glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% mampu meningkatkan aktivitas SOD (2,00 mU/mg protein dan 1,72 mU/mg protein) dan GPx (75,0 mU/mg protein dan 81,99 mU/mg protein) pada larva ikan yang dihasilkan, sedangkan peroksidasi lemak rendah (52,84 mg/g sampel dan 31,75 mg/g sampel) bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Selanjutnya induk yang mengkonsumsi pakan yang mengandung glukan 0,3% dan ragi bir 3,5% menghasilkan larva ikan yang mempunyai aktivitas lisozim lebih tinggi (131,5 unit dan 169,5 unit). Hasil uji tantang dengan bakteri patogen S. agalactiae menunjukkan bahwa larva ikan dari induk yang mengkonsumsi pakan mengandung 0,3% glukan dan ragi bir 3,5% menghasilkan nilai kelangsungan hidup lebih tinggi (92,0% dan 90%) dibandingkan yang lain (P<0,05). Di sisi lain induk yang mengkonsumsi pakan mengandung ragi bir 17,5% dan 35% berdampak negatif, terlihat dari penurunan aktivitas lisozim dan SOD serta GPx dan juga tingkat kelangsungan hidupnya yang rendah saat diuji tantang dengan bakteri patogen. Berdasarkan rangkaian penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ragi bir dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein dan imonostimulan dalam pakan ikan nila yaitu sebesar 3,5%. Penggunaan ragi bir sebanyak 3,5% dalam pakan ikan mampu memberikan kinerja pertumbuhan yang baik dan juga mampu meningkatkan ketahanan ikan terhadap serangan bakteri patogen. Selain itu penggunaan ragi bir 3,5% dapat meningkatkan kinerja reproduksi induk ikan nila dan juga mampu meningkatkan kualitas larva ikan yang dihasilkan melalui mekanisme maternal immunity.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleEvaluasi Ragi Bir (Saccharomyces Cerevisiae) Sebagai Sumber Protein Dan Imunostimulan Pada Benih Dan Induk Ikan Nila (Oreochromis Niloticus).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordragi birid
dc.subject.keywordimun non spesifikid
dc.subject.keywordenzim antioksidanid
dc.subject.keywordglukanid
dc.subject.keywordikan nilaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record