Pengaruh Pemberian Senyawa Humat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays) Pada Tanah Latosol Dan Podsolik
View/ Open
Date
2015Author
Febrianti, Viny Rindiyani
Sumawinata, Basuki
Suwardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Peranan senyawa humat dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman telah banyak diteliti. Namun mekanisme kerja senyawa humat belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian senyawa humat terhadap pertumbuhan tanaman jagung, mengetahui faktor yang mempengaruhi peningkatan pertumbuhan tanaman jagung, dan mengetahui perananan senyawa humat dalam mengkhelat aluminium dengan indikator pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian dilakukan dengan percobaan pada pot menggunakan tanah Latosol dan Podsolik yang diletakkan di lahan percobaan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu kapur dan senyawa humat dengan 3 ulangan. Masing-masing tanah terdiri dari 6 perlakuan yaitu (1) tanpa kapur dan tanpa senyawa humat (K0H0), (2) tanpa kapur dan senyawa humat dosis 15 liter/ha (K0H1), (3) tanpa kapur dan senyawa humat dosis 30 liter/ha (K0H2), (4) dengan kapur dan tanpa senyawa humat (K1H0), (5) dengan kapur dan senyawa humat dosis 15 liter/ha (K1H1), dan (6) dengan kapur dan senyawa humat dosis 30 liter/ha (K1H2). Seluruh perlakuan diberikan pupuk dasar dengan dosis yang sama yaitu 300 ppm N, 100 ppm P, dan 100 ppm K. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun. Pada saat pemanenan biomassa dilakukan pengukuran bobot kering daun, batang, serta bobot kering akar tanaman. Data diolah menggunakan software SPSS dan uji DMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanah Latosol perlakuan kapur dan senyawa humat dengan dosis 15 liter/ha (K1H1) memberikan hasil pertumbuhan yang paling baik, sedangkan pada tanah Podsolik perlakuan yang memberikan hasil paling baik yaitu perlakuan kapur dan senyawa humat dengan dosis 30 liter/ha (K1H2). Peningkatan pertumbuhan pada tanaman jagung yang diberi senyawa humat disebabkan oleh pertumbuhan akar tanaman yang lebih baik sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara yang lebih banyak dibandingkan tanpa humat. Pemberian senyawa humat sampai dosis 30 liter/ha pada tanah yang memiliki Al-dd tinggi tidak cukup banyak mengkhelat aluminium sehingga perlu disertai dengan pengapuran agar tanaman jagung dapat tumbuh dengan normal.