Respon Padi Sawah Varietas If8 Terhadap Aplikasi Pupuk Hayati Yang Dikombinasikan Dengan Pupuk Sintetik Dan Organo Mineral Pada Inceptisol Situgede, Bogor
View/ Open
Date
2015Author
Fianti, Ninis
Santosa, Dwi Andreas
Hazra, Fahrizal
Metadata
Show full item recordAbstract
Beras merupakan kebutuhan pangan pokok lebih dari 90% penduduk Indonesia. Kebutuhan padi (beras) akan terus meningkat seiring dengan proyeksi laju pertambahan penduduk. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas padi, salah satunya dengan pemberian pupuk hayati. Indonesia memiliki beragam jenis mikrob endofit bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai pupuk hayati. Tanaman inang yang ditumbuhi mikrob endofit mempunyai banyak keuntungan, seperti meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan terhadap kekeringan dan serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh aplikasi pupuk hayati yang dikombinasikan dengan pupuk sintetik dan pupuk organo mineral pada budidaya padi sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan produksi padi varietas IF8 di tanah Inceptisol Situgede, Bogor. Percobaan pot dilakukan di rumah tanaman Indonesian Centre for Biodiversity and Biotechnology (ICBB) Situgede, Bogor. Analisis tanah pendahuluan dilakukan di laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri atas 15 perlakuan dan tiga ulangan, yaitu: KH0, KH1, KH2, KH3, KH4, AH0, AH1, AH2, AH3, AH4, OH0, OH1, OH2, OH3, dan OH4 (K: tanpa sumber nutrisi, A: sumber nutrisi pupuk sintetik, O: sumber nutrisi pupuk organo mineral, H0: tanpa aplikasi pupuk hayati, H1: mikrob Ca1, H2: mikrob Ad1, H3: konsorsium bakteri filosfer Fm 48, dan H4: pupuk hayati Provibio). Aplikasi pupuk hayati memberikan respon yang beragam pada tanaman padi, ada yang mampu memacu pertumbuhan ada pula yang tidak. Mikrob Ca1 dan konsorsium bakteri filosfer Fm 48 unggul dalam memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, dan jumlah gabah isi. Sementara itu mikrob Ad1 dan pupuk hayati Provibio sifatnya lebih unggul dalam mengurangi tingkat kehampaan padi dan meningkatkan bobot 1000 butir. Perlakuan AH3 menghasilkan jumlah anakan tertinggi dengan rata-rata jumlah anakan sebanyak 18,67 anakan/rumpun. Pupuk hayati yang dikombinasikan dengan sumber nutrisi pupuk sintetik lebih terlihat pengaruhnya dibandingkan jika dikombinasikan dengan organo mineral. Produksi yang tinggi dihasilkan dari perlakuan AH3 (10.46 g / pot), OH1 (9.09 g / pot), dan AH1 (9.00 g / pot).