Show simple item record

dc.contributor.advisorSusila, Anas Dinurrohman
dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.authorSukmana, Sandi Reksa
dc.date.accessioned2016-03-18T02:23:48Z
dc.date.available2016-03-18T02:23:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79472
dc.description.abstractSayuran indigenous dapat dijadikan sebagai sayuran alternatif pengganti sayuran komersial. Pemanfaatan sayuran indigenous dapat dilakukan melalui eksplorasi. Sayuran indigenous yang potensial untuk dikembangkan salah satunya adalah kemangi. Kemangi dapat dikonsumsi dalam bentuk segar dan sebagai obat-obatan. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan salah satu sayuran indigenous ini menjadi varietas komersial. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi aksesi kemangi (Ocimum sp.) dari beberapa tempat di Jawa Barat dan mendapatkan informasi potensi produksi beberapa aksesi kemangi. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama adalah eksplorasi dan kemiripan antar aksesi kemangi (Ocimum sp.) dari beberapa tempat di Jawa Barat. Pengamatan dilakukan berdasarkan deskriptor tanaman kemangi, dan untuk mengetahui kemiripan antar aksesi kemangi dilakukan analisis gerombol. Percobaan kedua adalah evaluasi produksi berbagai aksesi kemangi (Ocimum sp.) dari beberapa tempat di Jawa Barat. Percobaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal, yaitu 10 aksesi sebagai perlakuan. Hasil analisis gerombol aksesi dikelompokkan menjadi 4 gerombol. Gerombol I berjumlah 31 aksesi dan terdiri dari empat spesies kemangi yaitu Ocimum tenuiflorum L. (KM 2, KM 3, KM 5, KM 6, KM 7, KM 9, KM 10, KM 11, KM 13, KM 15, KM 16, 17, KM 18, KM 19, KM 20, KM 22, KM 25, KM 26, KM 32, KM 33 dan KM 34), Ocimum basilicum L. (KM 4), Ocimum gratissimum subsp. gratissimum (KM 8, KM 12, KM 14) dan Ocimum americanum L. (KM 24, KM 27, KM 28, KM 29, KM 30 dan KM 31). Gerombol II berjumlah satu aksesi yaitu KM 21 (Ocimum gratissimum subsp. gratissimum), gerombol III berjumlah satu aksesi yaitu KM 1 (Ocimum tenuiflorum L.), dan gerombol IV juga memiliki satu aksesi yaitu KM 23 (Ocimum basilicum L.). Ciri utama gerombol I adalah tidak terdapat warna antosianin batang, terdapat bulu batang, jumlah tunas yang berbunga pada batang lebih dari tiga, dan tidak terdapat warna antosianin pada bagian atas helai daun. Ciri utama gerombol II adalah kerapatan tanaman padat dan terdapat warna antosianin batang. Ciri utama gerombol III adalah kerapatan tanaman padat dan jumlah tunas yang berbunga pada batang berjumlah satu. Ciri utama gerombol IV adalah terdapat warna antosianin pada batang, tidak terdapat bulu pada batang, dan terdapat warna antosianin pada bagian atas helai daun. Secara umum 10 aksesi yang digunakan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi varietas. Aksesi KM 21 dan KM 22 memiliki 7 keunggulan dari 8 karakter yang diamati. Aksesi KM 2 dan KM 10 memiliki 6 keunggulan dari 8 karakter yang diamati. Aksesi KM 1, KM 4, KM 11, KM 25 dan KM 29 memiliki 5 keunggulan dari 8 karakter yang diamati, dan aksesi KM 23 memiliki 4 keunggulan dari 8 karakter yang diamati. Potensi panen kemangi berkisar mulai 4.61 ton ha-1 sampai dengan 9.63 ton ha-1.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcVegetablesid
dc.titleKemiripan Dan Potensi Produksi Aksesi Kemangi (Ocimum Sp.) Dari Beberapa Tempat Di Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis gerombolid
dc.subject.keywordOcimum spid
dc.subject.keywordsayuran indigenousid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record