Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penambat Nitrogen Dan Penghasil Indole Acetic Acid Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit, Jambi.
View/ Open
Date
2015Author
Harca, Nezharia Nurza
Mubarik, Nisa Rachmania
Metadata
Show full item recordAbstract
Nitrogen merupakan unsur hara makro yang paling penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Unsur ini merupakan elemen utama yang terdapat dalam jaringan tanaman dan komponen penting penyusun protein, asam amino, koenzim dan beberapa senyawa metabolit sekunder. Jumlah keberadaan gas nitrogen (N2) pada atmosfer sekitar 80%, tetapi nitrogen dalam bentuk N2 tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Oleh karena itu pada bidang pertanian nitrogen merupakan faktor pembatas sehingga untuk mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur ini diperlukan pemupukan. Penggunaan pupuk nitrogen sintetik semakin meningkat setiap tahunnya. Beberapa mikrob dikenal mampu mengikat nitrogen bebas (N2) dari atmosfer kemudian mengubahnya menjadi amonia (NH3). Pemanfaatan mikrob penambat N2 merupakan solusi untuk mengurangi ketergantungan akan pupuk nitrogen sintetik pada bidang pertanian sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain mampu mengikat nitrogen bebas (N2) mikrob ini juga mampu menghasilkan fitohormon yang dapat membantu pertumbuhan tanaman seperti Indole Acetic Acid (IAA). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri penambat nitrogen dan penghasil senyawa fitohormon IAA dari tanah perkebunan kelapa sawit di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Sebanyak tujuh isolat bakteri penambat N berhasil diisolasi dari tanah rhizosfer perkebunan kelapa sawit di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Identifikasi gen penyandi 16S rRNA dan pohon filogenetik menunjukkan bahwa isolat ITJ.2, ITJ.7, dan ITJ.9 memiliki kemiripan 100% dengan Beijerinckia fluminensis galur UQM 1685. Isolat ITJ.3 memiliki kemiripan 99% dengan Ensifer adhaerens galur NBRC 10038. Isolat ITJ.4 memiliki kemiripan 99% dengan Microbacterium sp. galur ST2. Isolat ITJ.5 memiliki kemiripan 99% dengan Caulobacter segnis galur ATCC 21756 dan isolat ITJ.6 memiliki kemiripan 96% dengan Rhizobium grahamii galur CCGE 502. Semua isolat bakteri penambat nitrogen mampu menghasilkan IAA dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Isolat uji dapat menghasilkan IAA pada medium pertumbuhan yang ditambahkan triptofan dengan kisaran 15.714 ppm sampai 35.793 ppm. Isolat ITJ.9 dapat menghasilkan IAA dengan konsentrasi tertinggi (35.793 ppm) sedangkan isolat ITJ.6 dapat menghasilkan IAA dengan konsentrasi terendah (15.714 ppm). Dua dari lima isolat (ITJ.2 dan ITJ.7) dapat mereduksi gas asetilen menjadi etilen dengan menggunakan metode Acetylene Reduction Assay (ARA). Konsentrasi gas etilen yang dihasilkan oleh kedua isolat berkisar 0.094 dan 0.092 ppm. Semua isolat uji tidak dapat menginduksi gejala hipersensitivitas pada daun tembakau.