Show simple item record

dc.contributor.advisorAgungpriyono, Dewi Ratih
dc.contributor.advisorSetiyaningsih, Surachmi
dc.contributor.authorEtriwati
dc.date.accessioned2016-03-17T03:11:47Z
dc.date.available2016-03-17T03:11:47Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79408
dc.description.abstractNewcastle disease (ND) merupakan penyakit yang sangat penting di Indonesia, karena telah menyebar di seluruh Indonesia dan menimbulkan kerugian besar. Merebaknya kembali wabah ND pada ayam sejak tahun 2009 sampai saat ini mengindikasikan bahwa usaha dalam melakukan protektif selama ini belum menghentikan penyebaran virus Newcastle disease (VND) secara maksimal di lapangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola distribusi VND pada organ interna ayam dari kasus-kasus lapangan melalui pewarnaan imunohistokimia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepuluh kasus lapang yang dikumpulkan dari ayam broiler, layer dan buras berasal dari daerah Jawa Barat yang dikirim ke Bagian Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB). Sampel dipilih berdasarkan pemeriksaan klinis dan temuan perubahan patologi anatomi hasil diagnosis Patologist bagian Patologi, FKH IPB sebagai suspect ND dan selanjutnya dikonfirmasi positif ND dengan uji real time reverse-trancription polymerase chain reaction (rRT-PCR) di Bagian Mikrobiologi FKH IPB. Sampel berupa organ-organ: trakhea, paru-paru, jantung, proventrikulus, duodenum, seka tonsil, hati, pankreas, ginjal, limpa, bursa Fabricious dan otak. Semua sampel organ-organ tersebut dipotong 1 x 1 x 0,5 cm dan difiksasi dalam larutan neutral buffered formalin (NBF) 10 % selama minimal 24 jam dan dibuat sediaan histopatologi dalam paraffin blok. Pemeriksaan dengan pewarnaan Mayer’s Hematoksilin dan Eosin (HE) untuk melihat adanya degenerasi dan nekrosis, hemoragi, kongesti, edema, infiltrasi sel-sel inflamasi dan untuk melihat derajat lesi pada masing-masing organ dilakukan dengan melihat sebaran lesi fokal dengan derajat ringan, multifokal dengan derajat sedang dan difus dengan derajat berat. Pengamatan dilakukan dengan pembesaran 100 kali dengan 3 kali ulangan lapang pandang. Pemeriksaan immunohistokimia (IHK) dilakukan dengan kit komersial untuk IHK dengan menggunakan prosedur yang dianjurkan dalam katalog Dako, North America. Inc. Pemeriksaan IHK dinyatakan positif apabila dalam pembacaan preparat ditemukan antigen yang terwarnai kecoklatan dan derajat imunopositif ND pada masing-masing organ dilakukan skoring dengan derajat ringan (1-10 sel imunopositif terhadap VND), sedang (11-20 sel imunopositif terhadap VND) dan berat (lebih dari 20 sel imunopositif terhadap VND). Pengamatan dilakukan dengan pembesaran 400 kali dengan 3 kali ulangan lapang pandang. Hasil pemeriksaan gejala klinis berupa susah bernafas, ngorok, anemia disertai depresi, nafsu makan menurun, lemah, penurunan berat badan, diare hijau keputihan, sayap terkulai, susah berdiri dan tortikolis. Pada ayam muda disertai dengan gangguan pertumbuhan dan ayam betina dewasa diikuti dengan penurunan produksi telur dan albumin telur encer. Berdasarkan data anamnesis diketahui bahwa ayam broiler dan ayam layer telah divaksinasi, morbiditas dan mortalitas tinggi. Sedangkan pada ayam buras tidak divaksinasi, angka morbiditas dan mortalitas 100 %. Pemeriksaan patologi anatomi (PA) dan Pemeriksaan histopatologi (HP) menunjukkan terjadinya trakheitis kataral, pneumonia, degenerasi otot jantung, epikarditis bersamaan dengan miokarditis, proventikulitis kataralis, enteritis kataralis, thyplitis, degenerasi hati, hepatitis, pankreatitis, nefritis, splenitis, atrofi bursa Fabricious dan ensefalitis. Derajat lesi PA dan HP secara umum tersebar sedang sampai berat. Pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan reaksi imunopositif pada sel-sel inflamasi mononuklear dari semua organ yang diamati, sitoplasma sel-sel epitel mukosa trakhea, sel-sel epitel parabronkhus, pneumosit, sitoplasma otot jantung dan sel-sel endotel pembuluh darah di jantung, sel-sel epitel lapisan mukosa pada proventrikulus, duodenum dan sekatonsil, sitoplasma sel-sel hepatosit dan sel-sel asinar pankreas, sel-sel epitel tubulus, sel-sel endotel pembuluh darah dan sel-sel makrofag di dalam glomerulus ginjal, sel-sel limfoid di zona mantel bursa Fabricious, sitoplasma sel-sel neuron, sel-sel glia dan sel-sel endotel pembuluh darah di otak. Derajat imunopositif berat pada semua organ kecuali pada organ jantung, hati dan pankreas ayam layer dengan derajat sedang. Pola distribusi dari sepuluh sampel lapang yang digunakan dalam penelitian ini masih sama dengan pola distribusi VND lama yang tersebar secara sistemik pada organ interna ayam. Tingkat keganasan VND bersifat velogenik viserotropik yang disertai dengan velogenik neurotropik. Distribusi VND tinggi ditemukan pada organ trakhea, paru-paru, proventrikulus, duodenum, seka tonsil, ginjal, limpa, otak dan pada ayam muda ditambah dengan bursa Fabricious. Distribusi VND sedang ditemukan pada organ jantung, hati dan pankreas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal desiasesid
dc.subject.ddcPoultryid
dc.titleKajian Patologi Dan Imunohistokimia Kasus Lapang Newcastle Disease Pada Ayam.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordimunohistokimiaid
dc.subject.keywordkajian patologiid
dc.subject.keywordkasus lapangid
dc.subject.keywordNewcastle diseaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record