. Efektivitas Pemberian Bakteri Metanotrof Dan Ochrobactrum Anthropi Terhadap Penurunan Emisi Gas Ch4 Dan N2o Dan Pemacuan Pertumbuhan Padi Di Dataran Rendah.
View/ Open
Date
2015Author
Sukmawati
Rusmana, Iman
Mubarik, Nisa Rachmania
Metadata
Show full item recordAbstract
Beras adalah kebutuhan pokok masyarakat khususnya masyarakat Indonesia, dan salah-satu sumber penghasil gas rumah kaca ialah lahan sawah, pelepasan gas yang diemisikan dari lahan sawah seperti gas metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O). Beberapa metode sistem intensif untuk meningkatkan produktivitas padi seperti pemupukan dengan senyawa kimia, perbaikan sistem irigasi, pengendalian hama dengan menggunakan pestisida kimia memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Pemupukan dengan senyawa kimia dapat meningkatkan emisi gas metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) yang menyebabkan pemananasan global. CH4 berpotensi menyebabkan pemanasan global 23 kali lebih besar dibandingkan CO2. Gas N2O memiliki potensi sebagai penyebab pemanasan global 298 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2. CH4 dan N2O dapat direduksi melalui proses oksidasi CH4 dan reduksi N2O oleh bakteri metanotrof dan bakteri dinitrogen oksida serta dapat meningkatkan produktivitas padi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 perlakuan. Kontrol (P1) menggunakan pupuk senyawa kimia NPK (15:15:15) 250 kg/ha (takaran 100% pupuk dosis anjuran). Pada perlakuan (P2) digunakan pupuk senyawa kimia NPK 50 kg/ha (takaran 20% pupuk dosis anjuran) serta menambahkan bakteri metanotrof M. rosea BGM 1, M. parvus BGM 3, M. capculatus BGM 9, Methylobacter sp. SKM 14 dan bakteri pereduksi N2O O. anthropi BL2. Tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai per rumpun dan skor warna hijau daun pada perlakuan (P2) masing-masing meningkat sebesar 12.50%, 23.76%, 16.49%, dan 35.92% dibandingkan dengan tanaman kontrol (P1). Rata-rata bobot kering tajuk, bobot kering akar, panjang akar, malai produktif, butir per malai dan bobot 1000 butir pada tanamn perlakuan (P2) meningkat sebesar 67.60%, 143.32%, 37.05%, 24.46%, 48.28%, dan 42.07% dari tanaman kontrol (P1). Emisi metan pada pengamatan 21, 42, 63, dan 84 hari setelah tanam pada kontrol (P1) melepaskan emisi metan dengan nilai tertinggi 7.43 mol CH4/hari/m2 sedangkan pada perlakuan (P2) menunjukkan penurunan (sink) metan paling rendah sebesar 0.13 mol CH4/hari/m2. Emisi N2O pada perlakuan (P2) pada umur 21, 42, 63, dan 84 hari setelah tanam menunjukkan penurunan (sink) N2O paling rendah sebesar 0.0023 mol N2O/hari/m2 sedangkan pada kontrol (P1) menunjukkan pelepasan emisi dinitrogen oksida dengan nilai tertinggi 0.0026 mol N2O/hari/m2. Efektivitas bakteri metanotrof M. rosea BGM 1, M. parvus BGM 3, M. capculatus BGM 9, Methylobacter sp. SKM 14, dan O. anthropi BL2 dapat mengurangi emisi metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) serta memacu pertumbuhan tanaman padi.