Kemiripan Dan Potensi Produksi Aksesi Pohpohan (Pilea Trinervia Wight.) Dari Beberapa Lokasi Di Jawa Barat.
View/ Open
Date
2015Author
Sopiana
Susila, Anas Dinurrohman
Syukur, Muhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat ini peluang peningkatan produksi pohpohan masih terbuka. Selama ini produksi yang telah dicapai masih dibawah potensi yang ada. Salah satu alternatif dalam peningkatan produksi pohpohan adalah penggunaan bahan tanam yang unggul. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama adalah eksplorasi dan kemiripan antar aksesi pohpohan (Pilea trinervia Wight.) dari beberapa lokasi di Jawa Barat. Eksplorasi dilakukan dengan mengambil stek pohpohan. Pengamatan dilakukan berdasarkan karakter morfologi tanaman pohpohan dan untuk mengetahui ketidak-miripan antar aksesi pohpohan dilakukan anlisis gerombol. Percobaan kedua adalah evaluasi potensi produksi berbagai aksesi pohpohan (Pilea trinervia Wight.) dari beberapa lokasi di Jawa Barat. Percobaan kedua menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal yaitu 3 aksesi sebagai perlakuan. Eksplorasi dilakukan di delapan kabupaten di Jawa Barat yaitu Bogor, Bandung Barat, Subang, Majalengka, Kuningan, Garut, Sukabumi dan Bandung. Berdasarkan hasil karakterisasi, 13 aksesi pohpohan memiliki kemiripan beberapa karakter yaitu tipe tanaman, total tinggi tanaman, kerapatan tanaman, pewarnaan antosianin batang, daun berbulu, bentuk helai daun, bentuk tulang daun, profil di penampang helai daun, gelombang daun, tepi bergelombang helai daun, tepi bergerigi helai daun, kedalaman gerigi tepi helai daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, panjang tangkai daun, panjang ruas rata-rata pada batang berbunga, bentuk malai, warna daun mahkota bunga, dan waktu berbunga. Tiga belas aksesi pohpohan hasil eksplorasi dikelompokkan menjadi tiga gerombol pada koefisien ketidak-miripan delapan. Gerombol I terdiri dari aksesi Bobojong. Gerombol II terdiri dari aksesi Curug Rendeng, Argalingga, dan Linggarjati. Gerombol III terdiri dari aksesi Sukalilah, Lebaksiuh, Warung Loa, Lebak Muncang, Situsari, Langensari, Kayu Ambon, Tugu Selatan, dan Palasari. Karakter ketidak-miripan masing-masing gerombol yaitu intensitas pewarnaan antosianin ujung batang, panjang helai daun, lebar helai daun, panjang ujung daun, lebar ujung daun, dan kecerahan helai daun. Ciri utama gerombol I yaitu memiliki panjang dan lebar daun sedang, ujung daun pendek, dan kecerahan helai daun lemah. Ciri utama gerombol II yaitu memiliki intensitas pewarnaan antosianin ujung batang kuat, panjang ujung daun sedang, dan kecerahan helai daun kuat. Ciri utama gerombol III yaitu memiliki kecerahan helai daun sedang, ujung daun panjang dan lebar. Secara umum aksesi Bobojong, Linggarjati, dan Warung Loa memiliki potensi untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan produktivitas maupun perakitan varietas tanaman pohpohan. Aksesi Warung Loa merupakan aksesi yang paling unggul karena menunjukkan hasil yang terbaik pada tinggi tanaman, jumlah cabang primer, lebar daun, hasil panen per petak, dan produktivitas tanaman.
Collections
- MT - Agriculture [3695]