View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Veterinary Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Veterinary Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penentuan Waktu Optimal Kawin Berdasarkan Ultrasonografi Ovarium Dengan Gejala Klinis Estrus Dan Sitologi Vagina Pada Kambing Peranakan Etawa.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (12.35Mb)
      Date
      2015
      Author
      Satria, Yudi Eka
      Yusuf, Tuty Laswardi
      Amrozi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu optimal kawin pada kambing Peranakan Etawa (PE). Penelitian ini menggunakan 10 ekor kambing betina, berusia 2-3 tahun yang memiliki siklus estrus yang normal. Inisiasi estrus menggunakan Implant Controlled Internal Drug Release (CIDR) secara intra vagina dan dilepas 12 hari setelah pemasangan. Perkembangan folikel dalam ovarium, diamati menggunakaan ultrasonografi (USG) secara transrektal setiap 6 jam sampai 66 jam setelah pelepasan CIDR. Gejala diam dinaiki dan gejala klinis vulva juga diamati seiring pengamatan USG. Gambaran folikel dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan diameter : kecil (≤ 3 mm), sedang (4-4.9 mm) dan besar (≥ 5 mm) yang diamati selama fase estrus. Ovulasi diperkirakan telah terjadi ketika folikel besar (folikel dominan) tidak terlihat lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata folikel pada ovarium setelah pelepasan CIDR jam ke 36 adalah 0-1 (0.8±0.4 mm) folikel kecil, 0-1 (0.9±0.6 mm) folikel sedang, dan 1-2 (1.7±0.8 mm) folikel besar. Folikel besar (7-8 mm) terlihat 36 jam setelah pelepasan CIDR atau 24 jam setelah diam dinaiki. Setelah 42 jam pelepasan CIDR, folikel besar tidak terlihat lagi. Disimpulkan bahwa ovulasi terjadi pada 36-42 jam setelah pelepasan CIDR atau 24-30 setelah diam dinaiki. Hubungan antara perkembangan folikel dengan perubahan gejala klinis vulva (kemerahan, kebengkak, dan intensitas lendir) menunjukan gejala klinis tinggi (+++) terlihat pada 36-42 jam setelah pelepasan CIDR. Gejala klinis yang optimal berkaitan dengan hasil sitologi vagina, yang menunjukkan persentase lebih tinggi (44,6%-48.6%) dari sel epitel superfisial pengamatan jam 30-48 dengan jumlah tertinggi jam 36 (60.3%). Disimpulkan bahwa waktu ovulasi terjadi 36-42 jam setelah pelepasan CIDR, dengan intensitas gejala klinis yang optimal (kemerahan, bengkak, lendir) dan persentase tertinggi sel superfisial diamati dari sitologi vagina. Dengan demikian, waktu optimal kawin pada kambing Etawa adalah pada 24 sampai 30 jam dari diam dinaiki atau 36 sampai 42 jam setelah pencabutan CIDR. Kata kunci: Ultrsonografi, Folikel, Kambing Peranakan Etawa, CIDRTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu optimal kawin pada kambing Peranakan Etawa (PE). Penelitian ini menggunakan 10 ekor kambing betina, berusia 2-3 tahun yang memiliki siklus estrus yang normal. Inisiasi estrus menggunakan Implant Controlled Internal Drug Release (CIDR) secara intra vagina dan dilepas 12 hari setelah pemasangan. Perkembangan folikel dalam ovarium, diamati menggunakaan ultrasonografi (USG) secara transrektal setiap 6 jam sampai 66 jam setelah pelepasan CIDR. Gejala diam dinaiki dan gejala klinis vulva juga diamati seiring pengamatan USG. Gambaran folikel dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan diameter : kecil (≤ 3 mm), sedang (4-4.9 mm) dan besar (≥ 5 mm) yang diamati selama fase estrus. Ovulasi diperkirakan telah terjadi ketika folikel besar (folikel dominan) tidak terlihat lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata folikel pada ovarium setelah pelepasan CIDR jam ke 36 adalah 0-1 (0.8±0.4 mm) folikel kecil, 0-1 (0.9±0.6 mm) folikel sedang, dan 1-2 (1.7±0.8 mm) folikel besar. Folikel besar (7-8 mm) terlihat 36 jam setelah pelepasan CIDR atau 24 jam setelah diam dinaiki. Setelah 42 jam pelepasan CIDR, folikel besar tidak terlihat lagi. Disimpulkan bahwa ovulasi terjadi pada 36-42 jam setelah pelepasan CIDR atau 24-30 setelah diam dinaiki. Hubungan antara perkembangan folikel dengan perubahan gejala klinis vulva (kemerahan, kebengkak, dan intensitas lendir) menunjukan gejala klinis tinggi (+++) terlihat pada 36-42 jam setelah pelepasan CIDR. Gejala klinis yang optimal berkaitan dengan hasil sitologi vagina, yang menunjukkan persentase lebih tinggi (44,6%-48.6%) dari sel epitel superfisial pengamatan jam 30-48 dengan jumlah tertinggi jam 36 (60.3%). Disimpulkan bahwa waktu ovulasi terjadi 36-42 jam setelah pelepasan CIDR, dengan intensitas gejala klinis yang optimal (kemerahan, bengkak, lendir) dan persentase tertinggi sel superfisial diamati dari sitologi vagina. Dengan demikian, waktu optimal kawin pada kambing Etawa adalah pada 24 sampai 30 jam dari diam dinaiki atau 36 sampai 42 jam setelah pencabutan CIDR.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79287
      Collections
      • MT - Veterinary Science [968]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository