Show simple item record

dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.authorNalle, Mardit Nikodemus
dc.date.accessioned2016-03-15T03:28:04Z
dc.date.available2016-03-15T03:28:04Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79217
dc.description.abstractTopik dari penelitian berawal dari perkembangan populasi sapi potong di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. kontribusi terhadap perkembangan Produk Domestik Bruto dilihat dari populasi sapi potong di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 16 606 803 ekor (BPS 2013) dan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 44.04 persen dan kontribusi terhadap tenaga kerja sebesar 3.36 kali dari kemampuan terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto yang tinggal di pedesaan (BPS 2011). Populasi sapi potong tersebar di enam provinsi di Indonesia yaitu : Provinsi Jawa Timur dengan total populasi sapi potong sebesar 31.89 persen, Provinsi Jawa Tengah dengan total populasi sapi potong 12.59 persen, Provinsi Sulawesi Selatan dengn total populasi sapi potong sebesar 6.63 persen, Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan total populasi sapi potong sebesar 6.03 persen, Provinsi lampung dengan total populasi sapi potong sebesar 5.02 persen dan provinsi Nusa Tenggara Timur dengan total populasi sapi potong sebesar 4.92 persen. Perkembangan populasi sapi potong di Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebar di 21 kabupaten/kota. Kabupaten Kupang merupakan sala satu kabupaten yang memiliki perkembangbiakan sapi potong di provinsi NTT. Populasi sapi potong di Kabupaten Kupang sebesar 19.42 persen (Ditjennak 2013) dapat memberikan kontribusi terhadap PDRB dan penyerapan lapangan kerja. Namun populasi sapi potong belum memberikan produktivitas yang tinggi terhadap peternak. Hal ini disebabkan kondisi iklim kering dengan musim kemarau yang panjang antara 7-8 bulan, sistem penggemukan yang masih sederhana dengan memanfaatkan pakan dari lahan penggembalaan dan lahan hutan, manajemen pengelolaan ternak yang masih sederhana. Hal ini dapat mengakibatkan produktivitas sapi menurun. Kepemilikan sapi potong peternak di Kabupaten Kupang-NTT berpengaruh terhadap pendapatan peternak. Rata-rata pendapatan perkapita masyarakat sebesar Rp 251 080 dimana 80.53 persen penduduk miskin terletak di wilayah pedesaan memberikan pengaruh terhadap penurunan produktivitas sapi potong di Kabupaten Kupang provinsi NTT (BPS 2013). Penurunan produktivitas dapat menurunkan pendapatan peternak yang berimplikasi pada pengurangan modal peternak yang menyebabkan kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin besar. Perlunya kebijakan pemerintah sebagai subsistem penunjang untuk meningkatkan produktivtias sapi potong di tingkat penggemukan. Kebijakan pemerintah yaitu pemberian kredit dalam bentuk sapi bakalan untuk dikembangbiakan sehingga produktivitas sapi meningkat, perluasan skala kepemilikan sapi potong dan peningkatan pendapatan peternak di Kabupaten Kupang provinsi NTT. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis faktorfaktor produksi dan pengaruh kredit terhadap produktivitas sapi potong di Kabupaten Kupang Provinsi NTT; (2) menganalisis tingkat pendapatan peternak dan efisiensi produksi peternak sapi potong di Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Metode penelitian dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Jumlah responden yang diambil sebanyak 76 peternak dengan 38 peternak penerima kredit dan 38 peternak bukan penerima kredit. Variabel penggemukan sapi potong adalah bobot awal sapi, pakan, tenaga kerja, vitamin, obat-obatan, aquades, lama penggemukan, pengalaman beternak, tingkat pendidikan dan kredit. Perhitungan pendapatan peternak penerima kredit dan peternak bukan penerima kredit yaitu ukuran satu ekor dan 38 ekor sapi yang dipelihara peternak selama 259 hari. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas sapi potong di tingkat penggemukan adalah bobot awal, pakan, vitamin, aquades dan tingkat pendidikan sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap produktivitas sapi potong adalah tenaga kerja, obat-obatan, lama penggemukan, pengalaman beternak dan kredit. Skala usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Kupang provinsi NTT adalah decreasing return to scale yaitu setiap penambahan faktor produksi dapat meningkatkan pertambahan produksi yang menurun. Hasil analisis uji beda produktivitas sapi potong dan pendapatan peternak antara penerima kredit dan peternak bukan penerima kredit menunjukan bahwa kredit tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot sapi dan penjualan satu ekor sapi namun berpengaruh terhadap pendapatan peternak. Hal ini disebabkan rata-rata pertambahan bobot sapi potong peternak penerima kredit di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Provinsi NTT relatif sama dengan peternak bukan penerima kredit namun pendapatan peternak bukan penerima kredit memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada peternak penerima kredit. Hasil kajian mengenai tingkat pendapatan peternak di Kabupaten Kupang untuk penjualan satu ekor sapi potong dengan rata-rata lama penggemukan selama 259 hari di Provinsi NTT menunjukan bahwa pendapatan peternak bukan penerima kredit lebih besar daripada peternak penerima kredit dimana pendapatan peternak penerima kredit menerima pendapatan sebesar Rp 1 910 304 sedangkan pendapatan peternak penerima kredit menerima pendapatan sebesar Rp 461 493 dengan nilai R/C rasio pendapatan peternak penerima kredit sebesar 1.07 dan pendapatan peternak bukan penerima kredit sebesar 1.37. Perlunya regulasi pemerintah dalam mengatur kebijakan terhadap pemberian kredit kepada peternak di Kabupaten Kupang yaitu bantuan modal sapi yang diberikan minimal dua ekor dengan jangka waktu pengembalian kredit lebih dari 3 tahun, perbaikan infrastruktur terutama irigasi dan jalan untuk meningkatkan akses peternak dalam hal produksi dan penjualan sapi. Kebijakan pemerintah di tingkat usahaternak adalah perlunya memberikan informasi kepada peternak tentang manajemen pengelolaan sapi potong yang tepat di tingkat peternak dan pendampingan bagi kelompok mengenai fungsi dan peran kelompok serta memberikan informasi mengenai harga jual di tingkat peternak. Kebijakan tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap usahaternak sapi di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicid
dc.subject.ddcAgribusinesid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcKupang-NTTid
dc.titlePengaruh Kredit Terhadap Produktivitas Sapi Potong Di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkreditid
dc.subject.keywordproduktivitasid
dc.subject.keywordsapi potongid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record