Show simple item record

dc.contributor.advisorBuchori, Damayanti
dc.contributor.advisorNurmansyah, Ali
dc.contributor.advisorUbaidillah, Rosichon
dc.contributor.authorFitriyana, Ita
dc.date.accessioned2016-03-10T02:53:02Z
dc.date.available2016-03-10T02:53:02Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79124
dc.description.abstractPengetahuan mengenai aspek-aspek demografi merupakan salah satu langkah awal dalam mempelajari perkembangan suatu populasi serangga. Dalam hal ini, neraca kehidupan adalah faktor utama yang dapat digunakan untuk memahami demografi suatu populasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui neraca kehidupan Diaphania indica (Saunders) di lapangan dan di laboratorium. Informasi ini dapat digunakan sebagai input dalam merancang dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengendalikan hama tersebut. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi pertanaman mentimun, yaitu di Desa Cihideung Udik dan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea dan Desa Cangkurawok, Kecamatan Dramaga, dan di Laboratorium Pengendalian Hayati, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB. Pengamatan siklus hidup D. indica dilakukan dengan mengamati setiap tahap perkembangan hidup yang meliputi waktu yang diperlukan dan ukuran tubuh pada setiap stadia. Penelitian neraca kehidupan dilakukan dengan mencatat mortalitas individu D. indica dan keperidian setiap individu imago per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siklus hidup D. indica pada tanaman mentimun di laboratorium tidak berbeda nyata dengan di ketiga lokasi lapangan, yaitu 25.68 hari (laboratorium) dibandingkan dengan 23.23 – 27.63 hari (lapangan). Lama stadia larva, pupa, dan imago jantan dan betina juga tidak berbeda nyata antara di laboratorium dan lapangan. Rata-rata lama hidup larva, pupa, imago jantan, dan imago betina di laboratorium adalah 13.52, 7.33, 8.56, dan 10.6 hari, sedangkan di lapangan adalah 14.25 – 17.64, 7.07 – 7.59, 7.00 – 8.64, dan 11.00 – 11.23 hari. Rata-rata laju reproduksi kotor di laboratorium sebesar 262.4 telur per imago betina sedangkan di lapangan sebesar 202.6 – 277.7 telur per imago betina. Rata-rata laju reproduksi bersih di laboratorium sebesar 51.6 telur per imago betina dan di lapangan sebesar 43.9 – 54.2 telur per imago betina. Laju pertambahan intrinsik di laboratorium dan lapangan tidak berbeda nyata yaitu sekitar 0.12 – 0.14. Rata-rata waktu generasi di laboratorium 31.3 hari sementara di lapangan 28.9 – 32.8 hari. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk populasi menjadi dua kali lipat di laboratorium 5.5 hari sedangkan di lapangan 5.1 – 6.0 hari. Beberapa musuh alami yang menyerang D. indica adalah parasitoid Ichneumonidae (Tricholobus sp., Xanthopimpla sp.), parasitoid Braconidae (Apanteles taragamae), dan predator Coccinelidae. Kematian D. indica tertinggi disebabkan oleh A. t aragamae (27.50%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEntomologyid
dc.subject.ddcLepidopteraid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleStatistik Demografi Diaphania Indica (Saunders) (Lepidoptera: Crambidae) Pada Tanaman Mentimun.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhama mentimunid
dc.subject.keywordneraca kehidupanid
dc.subject.keywordsiklus hidupid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record