Show simple item record

dc.contributor.advisorKurnia, Anang
dc.contributor.advisorDjuraidah, Anik
dc.contributor.authorAgustina, Din Nurika
dc.date.accessioned2016-03-10T02:50:12Z
dc.date.available2016-03-10T02:50:12Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79112
dc.description.abstractBerbagai program pemerintah dicanangkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia secara merata. Salah satu program tersebut adalah pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui keluarga berencana (KB). Indikator kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need for family planning) untuk penjarangan, pembatasan dan total kelahiran, digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengukur pencapaian program KB. Indikator kebutuhan KB yang tidak terpenuhi selama ini diperoleh dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1987, 1991, 1994, 1997, 2002-2003, 2007 dan 2012 dengan pendugaan pada tingkat provinsi. Ketersediaan indikator kebutuhan KB yang tidak terpenuhi menurut provinsi dalam periode lima tahunan tersebut dianggap kurang mencukupi. Dibutuhkan indikator dalam periode tahunan dengan pendugaan tingkat kabupaten/kota untuk memonitor pencapaian program KB secara lebih baik. Salah satu alternatif untuk mengatasi kebutuhan tersebut adalah menggunakan data fertilitas dan KB yang terdapat pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan periode pelaksanaan survei tahunan dan pendugaan hingga tingkat kabupaten/kota. Pada penelitian ini dikaji kemungkinan pemanfaatan data Sesenas sebagai penyedia indikator kebutuhan KB yang tidak terpenuhi pada saat tidak dilakukan SDKI. Secara rinci kajian meliputi pendugaan indikator kebutuhan KB yang tidak terpenuhi menggunakan data Susenas 2012, sesuai dengan definisi indikator tersebut pada SDKI 2012. Kemudian dilakukan evaluasi indikator Susenas dan SDKI tersebut melalui analisis profil. Kajian efisiensi penduga juga dilakukan dengan menganalisis bias dan ragam pendugaan berdasarkan metode penarikan contoh Susenas dibanding SDKI Tahun 2012. Hasil kajian menujukkan bahwa indikator yang dihasilkan dari SDKI dan Susenas tahun 2012, menunjukkan kesamaan indikator total kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. Kajian efisiensi sesuai metodologi survey menunjukkan bahwa pendugaan yang dihasilkan Susenas 2012 relatif lebih efisien dibanding SDKI 2012. Hasil-hasil penelitian terhadap data Susenas 2012 dan SDKI 2012 tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk Susenas dan SDKI pada tahun-tahun lainnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa ada kesamaan pada indikator total kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, hasil analisis Susenas tahun 2012 dengan indikator tersebut hasil SDKI 2012. Namun demikian data Susenas 2012 memiliki tingkat presisi yang lebih baik dalam menduga parameter total kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, dibanding SDKI 2012. Jumlah contoh Susenas 2012 yang lebih besar dibanding SDKI 2012 memberikan jaminan bahwa keunggulan Susenas, yaitu ketersediaan data tingkat pendugaan kabupaten/kota dalam periode tahunan dapat diterapkan untuk menyediakan indikator total kebutuhan KB yang tidak terpenuhi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcProfile analysisid
dc.titleAlternatif Pendugaan Indikator Kebutuhan Kb Yang Tidak Terpenuhi Menggunakan Data Susenas.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis Profilid
dc.subject.keywordPendugaan Kebutuhan KB yang Tidak Terpenuhiid
dc.subject.keywordSDKI 2012id
dc.subject.keywordSusenas 2012id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record