Show simple item record

dc.contributor.advisorSaefuddin, Asep
dc.contributor.advisorWijayanto, Hari
dc.contributor.authorPurmalino, Andres
dc.date.accessioned2016-03-08T02:17:21Z
dc.date.available2016-03-08T02:17:21Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79087
dc.description.abstractPengamatan peubah respon yang bernilai nol dalam bidang sosial ekonomi sering dijumpai pada model regresi yang digunakan untuk melihat faktor faktor yang memengaruhi pengeluaran rumah tangga untuk jenis konsumsi tertentu. Banyaknya nilai amatan nol pada peubah respon berdampak pada metode kuadrat terkecil (OLS). Penduga OLS menjadi bias dan tidak konsisten. Salah satu metode yang digunakan pada data dengan banyaknya nilai amatan nol adalah model tobit. Pada model tobit, nilai nol menjadi tersensor sehingga data dengan banyak nilai nol pada peubah respon biasa disebut data tersensor. Namun penduga Tobit sangat rentan terhadap asumsi kenormalan dan homoskedastisitas. Pelanggaran terhadap asumsi tersebut membuat penduga Tobit menjadi tidak konsisten. Metode penduga lain yang digunakan adalah Censored Least Absolute Deviations (CLAD). Metode ini merupakan alternatif dari inkonsistensi penduga Tobit yang merupakan perluasan dari pendugaan Least Absolute Deviations (LAD). Keunggulan dari metode ini adalah merupakan penduga konsisten dan normal asimtotik pada sejumlah kelas sebaran galat dan juga kekar terhadap kehadiran heteroskedastisitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfokuskan kajian penerapan metode pendugaan OLS, Tobit dan CLAD untuk mendapatkan model terbaik dari ketiga penduga tersebut pada permintaan LPG sektor rumah tangga di Jawa Barat. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 di Propinsi Jawa Barat memperlihatkan bahwa sebesar 13 persen rumah tangga daerah perkotaan tidak mengkonsumsi LPG. Sementara pada masyarakat perdesaan jumlah rumah tangga yang tidak mengkonsumsi LPG sebesar 39 persen. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi permintaan LPG pada sektor rumah tangga di Jawa Barat yang dibagi menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan. Hasil simulasi ragam penduga pada jumlah contoh yang berbeda menunjukkan kecenderungan bahwa OLS memiliki ragam penduga yang lebih kecil dibandingkan yang lainnya. Namun di lain sisi keberadaan banyaknya nilai nol pada peubah respon membuat penduga ini menjadi bias dan inkonsisten. Penduga Tobit sebagai solusi juga tidak memperlihatkan performa ysng lebih baik dari penduga OLS. Penduga CLAD memperlihatkan performa yang lebih baik dibanding penduga Tobit dan lebih fleksible terhadap asumsi sehingga dipakai dalam model permintaan LPG. Penurunan permintaan LPG pada daerah perdesaan terjadi seiring jauhnya rumah tangga dari ibukota kabupaten/kota dan juga wilayah kawasan hutan. Sementara pada daerah perkotaan faktor kategori umur mempunyai pengaruh terhadap penurunan permintaan LPG. Rumah tangga generasi Y dan Z mempunyai permintaan LPG yang lebih sedikit dibandingkan generasi sebelumnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical modelsid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleKajian Model Pada Data Dengan Peubah Respon Mengandung Banyak Nilai Nol (Studi Kasus Permintaan LPG Sektor Rumah Tangga).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordamatan nolid
dc.subject.keywordCLADid
dc.subject.keywordkonsistenid
dc.subject.keywordOLSid
dc.subject.keywordpermintaan LPGid
dc.subject.keywordTobitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record