Show simple item record

dc.contributor.advisorPawitan, Hidayat
dc.contributor.advisorSopaheluwakan, Ardhasena
dc.contributor.authorWati, Trinah
dc.date.accessioned2016-03-08T02:02:52Z
dc.date.available2016-03-08T02:02:52Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79057
dc.description.abstractKajian evaporasi Pulau Jawa dan Bali menggunakan data pengamatan Panci Klas A dari 31 stasiun di Pulau Jawa dan 5 stasiun di Pulau Bali. Evaluasi perbandingan, analisis korelasi dan regresi antara evaporasi panci dengan parameter cuaca/iklim lain dilakukan pada interval waktu harian, dasarian dan bulanan untuk mempelajari ketergantungan evaporasi panci terhadap parameter iklim dan untuk menduga evaporasi panci menggunakan parameter iklim. Analisis neraca air dilakukan untuk membandingkan pasokan air dari curah hujan dengan kebutuhan air klimatik dari evapotranspirasi potensial dan juga untuk menduga indeks evaporasi. Evaporasi panci tahunan rata-rata di Pulau Jawa sebesar 1483 mm dengan kisaran antara 972 mm di stasiun Andungsari, Jawa Timur hingga 1827 mm di stasiun Djuanda, Jawa Timur. Sedangkan di Pulau Bali sebesar 1656 mm dengan kisaran antara 1485 mm di stasiun Negara, Bali bagian barat hingga1959 di stasiun Ngurah Rai, Denpasar. Lima unsur iklim utama yang mengendalikan proses evaporasi adalah: radiasi matahari (lama penyinaran), defisit tekanan uap air, kelembaban relatif, kecepatan angin dan suhu udara telah dibandingkan dengan evaporasi panci pada interval waktu harian, dasarian dan bulanan. Secara umum di Pulau Jawa dan Bali, defisit tekanan uap air dan kelembaban udara memiliki korelasi terbaik dengan evaporasi panci pada semua interval waktu, meskipun di beberapa stasiun ada juga yang berkorelasi tinggi dengan suhu udara, radiasi matahari dan kecepatan angin. Parameter iklim yang memiliki korelasi terbaik digunakan sebagai penduga evaporasi panci di stasiun tersebut. Indeks evaporasi merupakan rasio antara evapotranspirasi aktual terhadap curah hujan, rata-rata indeks evaporasi di Pulau Jawa sebesar 0,53 dengan kisaran 0,19 di stasiun Baranangsiang, Jawa Barat hingga 0,82 di stasiun Banyuwangi, Jawa Timur, sedangkan di Bali rata-rata 0,60 yang berkisar antara 0,52 di stasiun Kahang, Bali bagian timur hingga 0,68 di stasiun Ngurah Rai, Denpasar, karena evaporasi di Pulau Bali yang lebih tinggi dan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan Pulau Jawa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMeteorologyid
dc.subject.ddcEvaporationid
dc.titleKajian Evaporasi Pulau Jawa Dan Bali Berdasarkan Data Pengamatan 1975-2013.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordevaporasi panciid
dc.subject.keywordtrenid
dc.subject.keywordkorelasiid
dc.subject.keywordindeks evaporasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record