Optimalisasi Conception Rate (Cr) Hasil Inseminasi Buatan (Ib) Pada Sapi Po Melalui Metode Sinkronisasi Estrus Dengan Pgf2α Dan Sinkronisasi Ovulasi Dengan Hcg.
Abstract
Penelitian sinkronisasi estrus dan sinkronisasi ovulasi untuk optimasi inseminasi buatan telah dilakukan pada 22 ekor sapi Peranakan Ongole (PO). Bertujuan untuk melihat persentase kebuntingan hasil sinkronisasi estrus dan sinkronisasi ovulasi, yaitu induk sinkronisasi estrus (K1, n=5); dara ovsynch (K2, n=6); induk ovsynch (K3, n=11). Parameter yang diamati adalah diameter korpus luteum (CL) saat sinkronisasi estrus, diamater folikel pada saat sinkronisasi dan inseminasi buatan (IB) serta persentase sapi bunting. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (P<0,05) terhadap diameter CL pada saat sinkronisasi estrus pada semua kelompok sapi dengan rata-rata 16,63±3,79 mm. Diameter CL pada saat estrus tidak berbeda nyata antar kelompok dengan rata-rata 8,80±2,07 mm. Diameter folikel pada saat sinkronisasi ovulasi tidak berbeda nyata antar kelompok dengan rata-rata diameter folikel adalah 9,01±2,05 mm. Diameter folikel pada saat estrus dan sinkronisasi ovulasi tidak berbeda nyata antar kelompok dengan rata-rata diameter folikel 10,94±2,10 mm. Persentase kebuntingan pada K1, K2 dan K3 berturut-turut adalah 60%, 16% dan 36%. Tidak terdapat korelasi antara diameter folikel pada saat estrus dengan persentase kebuntingan. Sinkronisasi estrus pada sapi induk menghasilkan kebuntingan yang lebih tinggi dibandingkan sinkronisasi ovulasi pada sapi PO induk maupun dara (P<0,05)
Collections
- MT - Veterinary Science [900]