Show simple item record

dc.contributor.advisorDahlan, Kiagus
dc.contributor.advisorGunanti
dc.contributor.authorMarliani
dc.date.accessioned2016-03-04T02:01:31Z
dc.date.available2016-03-04T02:01:31Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78978
dc.description.abstractPemilihan biomaterial implan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam bidang ortopedi untuk mengatasi permasalahan kerusakan tulang. Penelitian ini melaporkan tentang uji bioaktivitas perancah berpori biphasic calcium phosphate (BCP) sebagai material penganti tulang pada domba. Biphasic Calcium Phosphate merupakan biokeramik yang tersusun dari hydroxyapatit (HAp) dan β-tricalcium phosphate (β-TCP). Penggabungan antara HAp dan β- TCP dapat dilakukan melalui pengontrolan pada komposisi tertentu. Perancah berpori BCP dihasilkan dari metode pencampuran mekanik dan metode freezedried. Biokeramik BCP dicampur dengan Na-Alginat untuk mendapatkan suspensi BCP/alginat lalu kemudian dilakukan pengeringan beku menggunakan metode freeze-dried untuk mendapatkan perancah berpori BCP. Pengujian bioaktivitas pada perancah berpori BCP dilakukan secara in vitro pada larutan simulated body fluid (SBF) dan secara in vivo pada tulang domba sebagai hewan uji. Pada penelitian ini, perancah yang digunakan merupakan perancah berpori BCP dengan rasio 60/40 dan 70/30 berbentuk silinder dengan diameter 8 mm dan tinggi 17 mm. Struktur pori pada perancah ini berfungsi untuk memudahkan proses implantasi sehingga dapat mengikuti struktur kerusakan tulang. Hal ini dapat membantu suplai nutrisi pada proses persembuhan tulang. Pengujian secara in vitro pada larutan SBF memperlihatkan hubungan antara kedua rasio yang digunakan. Perancah berpori BCP 60/40 lebih memiliki kecenderungan cepat terserap (resorbable) dibandingkan dengan perancah berpori BCP 70/30 yang ditegaskan dengan analisis terhadap pelepasan kalsium dan fosfat selama periode perendaman dalam larutan SBF. Pengujian secara in vivo pada tulang domba yang diimplan dengan perancah berpori BCP menunjukkan hasil dengan karakteristik yang diharapkan. Pengujian bioaktivitas secara in vivo pada tulang domba memperlihatkan adanya interaksi antara perancah berpori BCP dengan jaringan tulang. Hasil radiografi sinar-X menunjukkan adanya perubahan opasitas tulang pada daerah defek, sehingga membentuk gambaran tulang sempurna. Selain itu, gambaran makroskopik membuktikan bahwa setelah pengamatan 90 hari telah terbentuk formasi tulang baru pada daerah defek. Hasil uji histologi mendukung hasil radiografi dan gambaran makroskopik yang menunjukkan pertumbuhan sel-sel pembentuk jaringan tulang baru. Persembuhan tulang ini ditunjang dengan sifat osteokonduksi dan osteoinduksi yang baik pada material implan. Pengujian bioaktivitas perancah berpori BCP menunjukkan bahwa perancah ini mampu mempercepat proses persembuhan tulang pada daerah kerusakan tulang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiophysicsid
dc.subject.ddcliving system biophysicsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengujian Bioaktivitas Perancah Berpori Biphasic Calcium Phosphate Sebagai Material Pengganti Tulang Pada Domba.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPerancah berpori BCPid
dc.subject.keywordbioktivitasid
dc.subject.keywordin vitro dan in vivoid
dc.subject.keywordmaterial implanid
dc.subject.keywordpersembuhan tulangid
dc.subject.keywordlarutan SBFid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record