Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati
dc.contributor.advisorSoviana, Susi
dc.contributor.authorAlmet, Julianty
dc.date.accessioned2016-03-04T01:59:34Z
dc.date.available2016-03-04T01:59:34Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78970
dc.description.abstractLalat hitam (Simuliidae) adalah satu di antara kelompok paling penting dari serangga penggigit, karena kebiasan mengisap darah dan kemampuan untuk menularkan/menyebarkan parasit patogen. Informasi mengenai spesies lalat ini khususnya yang berhubungan dengan aspek taksonomi dan ekologinya di Indonesia, tidak cukup tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi ragam jenis lalat hitam di Indonesia sehingga dapat menjadi sumber informasi yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lalat Simulium pada lokasi air terjun Oenesu dan Oehala, mempelajari habitat larva Simulium; dan aktivitas mengisap darah lalat Simulium pada ternak besar. Penelitian dilakukan di lokasi penelitian Oenesu Kabupaten Kupang Barat dan di Oehala Kabupaten Timor Tengah Selatan. Adapun metode yang dilakukan terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap pertama koleksi dan identifikasi Simulium pradewasa di sepanjang air terjun berdasarkan ketinggian tempat. Tahap kedua berupa pengukuran karakteristik habitat larva Simulium seminggu sekali yang dilakukan bersamaan dengan pengambilan Simulium pradewasa. Tahap ketiga melakukan koleksi lalat Simulium dewasa di peternakan sapi/kandang ternak, menggunakan perangkap cahaya (light trap) dari pukul 18.00-06.00 dengan frekuensi pengambilan dua minggu sekali selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies Simulium yang teridentifikasi di lokasi penelitian Oenesu, adalah S. (Simulium) timorense (75.59%), S. (Gompostilbia) sundaicum (18.76%), S. (Wallacellum) sp (3.71%), S. (Nevermania) aureohirtum (1.93%). Sementara itu, terdapat 3 spesies larva Simulium yang ditemukan di Oehala yaitu, S. (S.) timorense (46.5%), S. (G.) sundaicum (43.1%), S. (N.) aureohirtum (10.2%). Berdasarkan karakteristik habitat larva berupa: suhu, pH, kecepatan arus dan keberadaan naungan. Lokasi air terjun Oenesu tergolong sesuai untuk perkembangan larva Simulium. S. (S.) timorense memiliki populasi tertinggi pada area T1 (±1200 mdpl) dan T4 (1165 mdpl) dengan jumlah masing-masing 840 dan 689 larva. Berdasarkan uji BNT populasi S. (S.) timorense dan S. (N.) aureohirtum pada setiap area pengamatan (T1-T4) tidak berbeda secara signifikan (P>0.05), sedangkan S. (G.) sundaicum dan S. (Wallacelum) sp pada area T1 dan T2 tidak berbeda signifikan ( P˃ 0.05), sedangkan pada area T3 dan T4 menunjukkan berbeda nyata (P<0.05). Hasil koleksi lalat Simulium dewasa di kandang ternak ditemukan 2 jenis yaitu S (S.) timorense (71.5%), S (G.) sundaicum (28.8%). Aktivitas mengisap darah dari S. (S). timorense dimulai dari pukul 18.00, sedangkan S. (G.) sundaicum baru dimulai pukul 20.00 dan puncak aktivitas mengisap darah dari kedua jenis lalat ini terjadi pada pukul 00.00-02.00.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEntomologyid
dc.subject.ddcSimulidaeid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcKupangid
dc.titleRagam Jenis Dan Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera: Simuliidae) Di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLalat hitamid
dc.subject.keywordNusa Tenggara Timurid
dc.subject.keywordOenesuid
dc.subject.keywordGompostilbiaid
dc.subject.keywordNevermaniaid
dc.subject.keywordWallacellumid
dc.subject.keywordSimuliumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record