Pengembangan Sistem Pakar Spasial Berbasis Mobile Untuk Pemilihan Lokasi Peternakan Broiler Tipe Kandang Tertutup
View/ Open
Date
2015Author
Wijayanto, Arif Kurnia
Seminar, Kudang Boro
Afnan, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Fakta ini menyebabkan peningkatan permintaan protein hewani berkualitas baik dengan kuantitas yang mencukupi. Sebagai respon positif, banyak peternakan ayam broiler dibangun untuk meningkatkan produksi. Namun, perkembangan peternakan broiler telah menyebabkan banyak masalah sosial-lingkungan. Sistem pakar untuk pemilihan lokasi berdasarkan faktor-faktor sosial-lingkungan dan prinsip-prinsip berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan peta kesesuaian pengembangan peternakan ayam broiler untuk kondisi saat ini di Parung, Bogor. Selanjutnya, sistem pakar berbasis mobile diharapkan dapat berkembang dan bermanfaat sebagai pedoman bagi peternak ayam broiler dalam mengambil keputusan untuk memastikan produktivitas yang optimal dengan tetap memperhatikan lingkungan dan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan sejak Februari hingga September 2015. Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia dipilih sebagai daerah penelitian, sedangkan proses pembangunan sistem dilakukan di Kampus SEAMEO Biotrop, Bogor. Kuesioner digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan preferensi ahli menurut tingkat kepentingan dari setiap faktor yang menentukan. Responden kuesioner bervariasi dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan akademisi. Kuesioner diolah dalam bentuk perbandingan berpasangan untuk masing-masing faktor dan sub-faktor dan disusun berdasarkan hirarki. Penilaian dari para ahli kemudian disintesis menggunakan perangkat lunak AHP untuk mendapatkan bobot untuk setiap faktor dan sub-faktor. Rasio konsistensi (RK) digunakan untuk menganalisis kualitas pengisian kuesioner. Penelitian ini mempertimbangkan empat faktor utama, yaitu 1) dampak ekologis dan lingkungan, 2) ekonomi dan infrastruktur, 3) kondisi alam, dan 4) kerentanan bencana alam. Seluruh faktor diperingkatkan dengan menggunakan AHP dan diproses melalui analisis spasial untuk membangun peta kesesuaian. Bobot dari proses AHP digunakan dalam proses weighted overlay dalam perangkat lunak GIS. Weighted overlay dilakukan secara hirarki berdasarkan hirarki AHP dari faktor dan sub-faktor. Kesesuaian daerah ditentukan berdasarkan skor akhir pada keluaran weighted overlay. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini mengacu pada metode pemrograman ekstrim (extreme programming). Metode pemrograman ekstrim dipilih karena informasi dan pengetahuan, ahli, dan semua data pendukung telah tersedia. Analisis dan desain langkah mengadopsi metode pemrograman ekstrim. Langkah ini terdiri dari empat langkah, yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian, dan akhirnya merilis aplikasi. Semua kuesioner dari setiap responden telah diproses dengan metode AHP menggunakan software Expert Choice. Dari hasil pengolahan, diketahui kualitas ii pengisian kuesioner oleh beberapa responden tidak cukup baik. Ditemukan dari nilai rasio konsistensi (RK) yang lebih dari 0.1 (>0.1). Namun, penilaian ulang dilakukan untuk meningkatkan nilai rasio konsistensi masing-masing responden sehingga semua kuesioner dari setiap responden harus konsisten dengan nilai rasio kurang dari 0.1 (<0.1). Berdasarkan hasil kuesioner, kondisi alam dinilai sebagai aspek yang paling penting, diikuti oleh aspek ekologi dan dampak lingkungan. Sementara kerentanan bencana alam dinilai aspek paling tidak penting. Peta kesesuaian dibuat dengan menggunakan bobot dari proses AHP pada langkah sebelumnya dan diproses melalui weighted overlay dalam perangkat lunak GIS. Daerah terbesar yang dianggap sesuai ditemukan di Iwul, dengan total luas 109.56 ha. Sementara wilayah sesuai yang terkecil ditemukan di Bojongindah (0.01 ha) dan Parung (0.11 ha). Hasil ini sesuai dengan fakta bahwa Parung memiliki kepadatan penduduk tertinggi dan daerah yang paling maju di wilayah Parung. Dengan demikian, untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, pengembangan peternakan ayam broiler di daerah Parung sebaiknya dilakukan di wilayah selatan. Gagasan sistem ini adalah jika pengguna menempatkan titik pada lokasi tertentu, sistem harus mampu membaca apakah titik tersebut terletak pada poligon tertentu atau poligon lain dalam peta kesesuaian, dan kemudian membaca atribut poligon seperti yang diminta oleh query. Sistem yang dikembangkan adalah aplikasi berbasis web mobile yang dapat diinstal pada perangkat Android. Pengujian sistem dilakukan dengan membandingkan keluaran dari sistem dengan keluaran yang diharapkan. Pengujian menyimpulkan sistem telah teruji dan bekerja dengan baik. Validasi di lapangan juga telah dilakukan dengan mengunjungi daerah penelitian. Ada empat titik lokasi yang masing-masing mewakili setiap kelas kesesuaian. Pertimbangan pemilihan titik didasarkan pada setiap titik harus terletak di lokasi dengan atribut fisik yang kontras (penggunaan lahan, dan lain-lain), sehingga kelas kesesuaiannya mungkinakan berbeda. Validasi menyimpulkan peta kesesuaian dan juga sistem sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Sebuah peta kesesuaian untuk kandang broiler kandang tipe tertutup di wilayah Parung mempertimbangkan dampak ekologi dan lingkungan, ekonomi dan infrastruktur, kondisi alam, dan kerentanan bencana alam telah dibuat. Berdasarkan peta kesesuaian, sistem pakar untuk pemilihan lokasi peternakan ayam broiler kandang tertutup telah dikembangkan. Sistem ini dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan kesesuaian lokasi, baik di wilayah Parung atau lokasi lain di Indonesia. Lebih banyak faktor dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kesesuaian peta dan masukan data ke database. Peta kesesuaian untuk daerah lain di luar wilayah Parung dapat meningkatkan kualitas sistem. Pemerintah disarankan dapat menggunakan peta ksesuaian ini sebagai alat pendukung keputusan dalam mengelola zonasi untuk budidaya ayam broiler dengan mempertimbangkan aspek ekologi dan lingkungan, dan sebagai prototipe untuk pengembangan sistem yang sama pada berbagai industri pertanian dan ternak atau sektor lain.
Collections
- MT - Professional Master [887]