Show simple item record

dc.contributor.advisorMubarik, Nisa Rachmania
dc.contributor.advisorSudirman, Lisdar I
dc.contributor.authorAzizah, Siti Nur
dc.date.accessioned2016-03-01T04:09:14Z
dc.date.available2016-03-01T04:09:14Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78872
dc.description.abstractKitin merupakan komponen utama dinding sel filum Basidiomycota terutama Ganoderma. Kitin pada cendawan berfungsi sebagai penyusun dinding sel yang terdapat dalam miselium dan spora. Ganoderma boninense merupakan patogen utama penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit yang menyebabkan penurunan produktifitas kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia. Kitin pada cendawan dapat didegradasi secara enzimatik oleh kitinase yang berfungsi sebagai antifungi. Kitinase adalah enzim hidrolitik yang berfungsi untuk mendegradasi kitin menjadi monomer N-asetilglukosamin. Kitinase banyak diproduksi oleh bakteri. Kitinase yang dihasilkan bakteri kitinolitik asal tanah kelapa sawit di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi berpotensi sebagai biokontrol yang mampu menghambat pertumbuhan Curvularia affinis dan Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit hawar kelapa sawit. Namun demikian masih belum ada laporan penghambatan kitinase yang dihasilkan oleh bakteri terhadap G. boninense. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan mengidentifikasi bakteri kitinolitik asal tanah kelapa sawit TNBDB yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan G. boninense dan mengkarakterisasi aktivitas kitinase dalam mendegradasi kitin pada G. boninense. Isolat SAHA 12.07 dan KAHN 15.12 mampu menghambat pertumbuhan G. boninense dengan persentase penghambatan masing-masing 68.19 dan 40.29%. Isolat SAHA 12.07 dan KAHN 15.12 teridentifikasi sebagai Bacillus amyloliquefaciens and Serratia marcescens dengan kemiripan 99% berdasarkan 16S rRNA. Isolat SAHA 12.07 memproduksi kitinase optimum pada jam ke-48 inkubasi dan KAHA 15.12 pada jam ke-54 inkubasi dengan aktivitas spesifik masing-masing sebesar 63.35 U/mg dan 143.51 U/mg. Kitinase ekstrak kasar dari SAHA 12.07 dan KAHN 15.12 dapat diendapkan menggunakan aseton masing-masing dengan konsentrasi 60 dan 20%, dengan aktivitas spesifik meningkat masing-masing sebesar 33.372 U/mg dan 1029.2 U/mg. Aktivitas kitinase ekstrak kasar dan hasil pengendapan pada B. amyloliquefaciens SAHA 12.07 dan S. marcescens KAHN 15.12 aktif pada kisaran pH luas antara 4-10 dan juga memiliki spektrum suhu yang luas antara 20-80 °C. Enzim hasil pengendapan pada B. amyloliquefaciens SAHA 12.07 dan S. marcescens KAHN 15.12 memiliki persentase penghambatan lebih tinggi terhadap pertumbuhan miselium G. boninense yaitu masing-masing 54.92 dan 40.84% dibandingkan kitinase ekstrak kasar yaitu masing-masing 11.97 dan 8.45%. Kitinase S. marcescens KAHN 15.12 melepaskan NAG lebih tinggi dibandingkan B. amyloliquefaciens SAHA 12.07.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcMicrobiology ecologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.titlePotensi Kitinolik Bacillus Amyloliquefaciens Saha 12.07 Dan Serratia Marcescens Kahn 15.12 Sebagai Agens Biokontrol Ganoderma Boninense.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGanoderma boninenseid
dc.subject.keywordbakteri kitinolitikid
dc.subject.keywordaktivitas kitinaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record