Show simple item record

dc.contributor.advisorMubarik, Nisa Rachmania
dc.contributor.advisorSolihin, Dedy Duryadi
dc.contributor.authorYunita, Melda
dc.date.accessioned2016-02-26T08:23:27Z
dc.date.available2016-02-26T08:23:27Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78810
dc.description.abstractCricula trifenestrata merupakan salah satu serangga penghasil sutra alam yang belum didomestikasi, sehingga dikenal sebagai ulat sutra liar. C. trifenestrata mengeluarkan air liur yang mengandung protein dan menjadi bahan pembentukan kokon. Kokon ini dikumpulkan untuk diolah menjadi benang sutra. Sutra hasil olahan kokon C. trifenestrata memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasaran karena memiliki serat berwarna kuning emas yang merupakan warna khas kokonnya. Hal inilah yang menjadi pembeda antara C. trifenestrata dengan ulat sutra lainnya. Salah satu patogen yang dikenal menyerang kokon ulat sutra ialah cendawan. Serangan cendawan dapat mengakibatkan kualitas dan kuantitas benang sutra yang dihasilkan mengalami penurunan. Di India, kegagalan panen kokon akibat serangan cendawan mencapai 30-40%. Cendawan memiliki dinding sel yang tersusun atas kompleks kitin dan merupakan target utama bagi agens anti cendawan, misalnya fungisida kimiawi. Namun, adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan fungisida kimiawi menyebabkan perlu dicari fungisida biologi seperti memanfaatkan bakteri kitinolitik potensial yang mampu menghambat bahkan membunuh cendawan patogen karena menghasilkan enzim kitinase. Bakteri kitinolitik memiliki potensi tinggi sebagai agens pengendali biologi terhadap cendawan patogen pada C. trifenestrata sehingga penurunan kualitas dan kuantitas sutra emas dapat dihindari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengisolasi bakteri kitinolitik dan cendawan patogen asal kokon C. trifenestrata serta identifikasi dan potensinya sebagai biokontrol. Hasil isolasi dari kokon C. trifenestrata di Desa Babakan Lebak, Dramaga, Bogor didapatkan 10 isolat cendawan dan 36 isolat bakteri kitinolitik dengan Indeks Kitinolitik (IK) bervariasi. Isolat bakteri kitinolitik BSEP.3 diketahui mampu menghambat isolat cendawan CSAJ.2 yang diduga sebagai cendawan patogen dengan persentase penghambatan sebesar 50%. Kitinase yang dihasilkannya sebesar 5.11 U/mL pada jam ke-15 waktu inkubasi. Ekstrak kasar kitinasenya memiliki persentase penghambatan sebesar 47.5%. Sekuen hasil amplifikasi gen penyandi 16S rRNA dan konstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa bakteri BSEP.3 memiliki kemiripan 98% dengan Bacillus amyloliquefaciens galur B5. Sekuen hasil amplifikasi daerah ITS rDNA dan konstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa isolat cendawan CSAJ.2 memiliki kemiripan 100% dengan Trichoderma virens galur TV242. Aplikasi kitinase ekstrak kasar isolat bakteri kitinolitik BSEP.3 menunjukkan kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen pada kokon ulat sutra emas C. trifenestrata baik secera preventif maupun kuratif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcSilk wormid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleIsolasi Dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik Sebagai Agens Biokontrol Cendawan Patogen Pada Kokon Cricula Trifenestrata (Lepidoptera: Saturnidae).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBacillus amyloliquefaciensid
dc.subject.keywordTrichoderma virensid
dc.subject.keywordkitinaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record