Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Santun R P
dc.contributor.authorSuryani, Lili
dc.date.accessioned2016-02-26T07:58:23Z
dc.date.available2016-02-26T07:58:23Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78796
dc.description.abstractKabupaten Bungo pada beberapa dekade telah mengalami perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan. Pada selang waktu delapan tahun (1993-2001) penggunaan lahan di Kabupaten Bungo mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu kelapa sawit meningkat sebesar 41.159 ha (8,8 %), dan karet sebesar 27.831 ha (5.9%). Kabupaten Bungo memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi yaitu sebesar 3% dengan jumlah penduduk sebanyak 320.300 jiwa pada tahun 2012. Keadaan ini menjadi salah satu faktor yang diduga mengakibatkan tekanan terhadap perubahan penggunaan lahan dari satu penggunaan beralih fungsi ke penggunaan lahan lainnya. Masalah lainnya adalah Kabupaten Bungo merupakan jalur lintas sumatera, dan sejak tahun 2012 didirikan Bandar Udara Muara Bungo memicu perkembangan pesat terhadap perubahan penggunaan lahan yang ada dan seringkali hutan, perkebunan karet, lahan terbuka dikonversikan untuk pemukiman, kawasan perdagangan, dan jasa-jasa. Di sisi lain, terkaitan dengan kebijakan penggunaan lahan yang sentralistik dengan adanya peraturan pemerintah terkait dengan otonomi daerah. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis dan memetakan jenis penggunaan lahan sekarang (eksisting), 2) Menganalisis perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan, 3) Menganalisis komoditas unggulan perkebunan dan lahan yang berpotensi untuk pengembangannya, 4) Menganalisis tingkat perkembangan wilayah Kabupaten Bungo, dan 5) Menyusun arahan pengembangan komoditas perkebunan dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Bungo. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapang dengan wawancara, penyebaran kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data sekunder berupa data-data statistik meliputi: keragaman fasilitas sosial, ekonomi, dan pendidikan tahun 2006 dan 2013, luas lahan untuk berbagai jenis komoditas perkebunan tahun 2010 dan tahun 2013, jumlah penduduk tahun 2006 dan tahun 2013 yang diperoleh dari Buku Bungo Dalam Angka 2007 dan tahun 2014. Adapun metode dan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: Digitasi visual, Overlay, Metode Multinomial Logit, Shift Share Analysis (SSA), metode Location Quotient (LQ), Metode skalogram, dan Analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada tahun 2015, secara keseluruhan penggunaan lahan di Kabupaten Bungo didominasi oleh hutan seluas 167.575 ha (35,9%), sedangkan luas terkecil adalah sawah dan pemukiman masing-masing sebesar 9.310 ha (1,9%) dan 7.272 ha (1,6%). Pada periode 1993-2013 hutan mengalami penurunan luasan terbesar seluas 42.113 ha, dan sebaliknya karet mengalami peningkatan yang paling tinggi yaitu sebesar 47.008 ha. Hasil analisis Multinomial Logit secara keseluruhan diketahui bahwa jarak lokasi dengan pusat aktifitas berpengaruh positif, sedangkan jarak lokasi ke jalan berpengaruh negatif terhadap peluang perubahan penggunaan lahan hutan menjadi non hutan. Perubahan non hutan ke penggunaan lain dimana pola ruang yang dialokasikan untuk pertanian lahan kering berpengaruh negatif terhadap peluang perubahan tegalan menjadi karet, tegalan menjadi kelapa sawit, tegalan menjadi kebun campuran, tegalan menjadi pemukiman, dan tegalan menjadi sawah. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA) secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis komoditas unggulan yang dijadikan prioritas utama untuk dikembangkan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bungo yaitu: karet, kelapa sawit dan kelapa dalam. Berdasarkan hasil analisis Skalogram menggunakan data jumlah jenis fasilitas tahun 2006 dan 2013, terdapat satu kecamatan yang memiliki peningkatan hirarki yaitu Kecamatan Rantau Pandan. Arahan untuk pengembangan komoditas unggulan adalah komoditas karet, utamanya di Kecamatan Pelepat dan kelapa sawit utamanya di Kecamatan Pelepat Ilir, sedangkan komoditas kelapa dalam, merupakan komoditas penunjang di Kecamatan Pasar Bungo.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcProv. Jambiid
dc.title. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan, Komoditas Unggulan Perkebunan Dan Arahan Pengembangannya Di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordkomoditas unggulanid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record