Show simple item record

dc.contributor.advisorDarusman, Dudung
dc.contributor.advisorMuladno
dc.contributor.authorSahab, Ahmad
dc.date.accessioned2016-02-26T04:54:22Z
dc.date.available2016-02-26T04:54:22Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78754
dc.description.abstractDiperlukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengelolaan TNGHS secara kolaboratif untuk mencapai tujuan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengukur potensi tumbuhan pakan ternak di kawasan TNGHS; 2) mengkaji potensi sumber daya manusia masyarakat lokal dalam pengelolaan taman nasional dan pengembangan peternakan ruminansia; 3) mengkaji pemanfaatan tumbuhan pakan ternak oleh masyarakat di TNGHS; 4) merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan antara pengelolaan taman nasional bersama masyarakat dengan pengembangan usaha ternak masyarakat secara profesional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Mei 2015 di kawaan TNGHS Resort Kawah Ratu wilayah administrasi Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dan 4 kampung yang berbatasan dengan TNGHS wilayah Resort Kawah Ratu yaitu: Kampung Kuta Desa Kutajaya, Kampung Cikurutug Desa Pasawahan, Kampung Cipari Girang Desa Tenjolaya, dan Kampung Cileeur Desa Cisaat Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur, FGD, serta pengamatan dan pengukuran di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap 30 orang peternak yang dipilih secara purpossive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas wilayah TNGHS Resort Kawah Ratu Kecamatan Cicurug yang menjadi sumber pakan ternak masyarakat sekitar adalah 201.95 ha. Tutupan lahan berupa hutan sekunder, tegakan agathis, tegakan kaliandra, dan semak belukar. Areal tersebut berada di zona rimba, zona tradisional, dan zona rehabilitasi. Total potensi pakan pada areal tersebut adalah 5880.42 ton/tahun dengan daya tampung sebesar 938.20 satuan ternak per tahun dan nilai ekonomi sebesar Rp12.196.639.702 per tahun. Sebagian besar peternak memiliki karakteristik usia produktif, pendidikan rendah, tingkat penghasilan di bawah UMK Sukabumi, pengalaman beternak lebih dari 10 tahun. Modal sosial masyarakat di lokasi penelitian tergolong sedang. Tingkat kesediaan berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS dan pengembangan peternakan ruminansia tinggi. Ketergantungan terhadap sumber daya TNGHS tinggi, terutama sebagai sumber air. Volume pakan ternak yang dimanfaatkan masyarakat saat ini mencapai 24.20% dari total potensi yang ada. Strategi yang paling tepat dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pengembangan peternakan ruminansia adalah strategi Strength-Opportunity, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada secara optimal. Integrasi antara konsep Model Kampung Konservasi dan Sekolah Peternakan Rakyat dapat menjadi alternatif konsep pemberdayaan masyarakat sekitar taman nasional berbasis pengembangan peternakan ruminansia di desa-desa sekitar TNGHS.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.titlePenguatan Pengelolaan Taman Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pengembangan Peternakan Ruminansiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGunung Halimun Salak National Parkid
dc.subject.keywordpemberdayaan masyarakatid
dc.subject.keywordpotensi tumbuhan pakan ternakid
dc.subject.keywordpeternakan ruminansiaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record