Show simple item record

dc.contributor.advisorBintang, Maria
dc.contributor.advisorPasaribu, Fachriyan Hasmi
dc.contributor.authorNaibaho, Frans Grovy
dc.date.accessioned2016-02-26T04:53:59Z
dc.date.available2016-02-26T04:53:59Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78751
dc.description.abstractSalah satu tanaman yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya Suku batak adalah bawang batak (Allium chinense G. Don.). Bawang batak biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimikrob ekstrak umbi bawang batak, sekaligus mengetahui komponen senyawa aktifnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada bidang farmasi tentang senyawa-senyawa aktif dari tanaman bawang Batak sebagai agen antimikrob. Metode ekstraksi yang dilakukan berdasarkan Harborne, metode uji aktivitas antimikrob dan penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) berdasarkan metode difusi agar terhadap bakteri Eschericia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan khamir Candida albicans. Penelitian ini diawali dengan pembuatan simplisia umbi bawang batak dengan cara mengeringkan umbi bawang batak segar dan bersih pada oven dengan suhu 50 °C selama 12 jam. Umbi bawang batak yang kering kemudian dihaluskan menjadi bubuk simplisia. Bubuk umbi bawang batak kemudian diekstraksi dengan pelarut etanol 70%, etanol 96%, etil asetat, n-heksana dan akuades selama 72 jam dengan metode maserasi dan dipekatkan menggunakan rotarievaporator pada suhu 60 °C. Ekstrak umbi bawang batak yang diperoleh dari 5 jenis pelarut kemudian diuji aktivitas antimikrob. Penentuan nilai KHM dan uji fitokimia dilakukan pada ekstrak yang memiliki aktivitas antimikrob paling besar yaitu ekstrak etil asetat. Analisis GC-MS dilakukan untuk mengetahui komponen senyawa ekstrak bawang batak. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua ekstrak memiliki aktivitas antimikrob pada konsentrasi 1.000 mg ml-1. Aktivitas antimikrob ekstrak etil asetat paling tinggi daripada ekstrak lain. Konsentrasi hambat minimun (MIC) ekstrak etil asetat terhadap C. albicans, B. Subtilis, E. coli, S. aureus, S. typhi adalah 25, 100, 250, 250, 1.000 mg ml-1 secara berurutan. Hasil analisis GC-MS diperoleh 25 komponen senyawa yang sebagian besar diketahui merupakan senyawa antimikrob seperti furan, furfural dan allyl aceton. Penelitian ini membuktikan bahwa bawang batak (Allium chinense G. Don) mengandung senyawa bioaktif sebagai agen antimikrob terutama sebagai anti-Candida.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiochemistryid
dc.subject.ddcBiological active substancesid
dc.titleAktivitas Antimikrob Dan Identifikasi Senyawa Bioaktif Ekstrak Bawang Batak (Allium Chinense G. Don.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAllium chinense G. Donid
dc.subject.keywordanalisis GC-MSid
dc.subject.keywordantimikrobid
dc.subject.keywordekstrak etil asetatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record