Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorFauziyah, Diyani
dc.date.accessioned2016-02-25T04:17:49Z
dc.date.available2016-02-25T04:17:49Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78728
dc.description.abstractDaging sapi merupakan salah satu pangan strategis dari hasil peternakan yang menjadi target swasembada. Namun, kinerja usaha ternak dalam negeri dan kompetensi peternak dinilai masih rendah. Kinerja usaha yang rendah ditunjukkan oleh angka produksi daging sapi lokal yang belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tingkat ketergantungan pada impor masih sangat tinggi. Laju perkembangan populasi sapi potong di Kabupaten Bandung cenderung meningkat, tetapi produksi daging sapi lokal setiap tahunnya cenderung menurun. Dengan kata lain, peningkatan jumlah populasi sapi potong di Kabupaten Bandung belum bisa meningkatkan angka produksi daging sapi lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi karakteristik dan kompetensi peternak, dan kinerja usaha ternak, 2) menganalisis pengaruh karakteristik peternak melalui kompetensinya terhadap kinerja usaha ternak, dan 3) mengidentifikasi indikator yang berkontribusi besar untuk meningkatkan kinerja usaha ternak sapi potong di Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan di 3 daerah sentra, yaitu Kecamatan Cikancung, Cimenyan, dan Cimaung pada bulan Januari hingga Maret 2015. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuesioner kepada 121 peternak sapi potong yang dipilih dengan teknik proportional cluster sampling berdasarkan banyaknya peternak di masing-masing kecamatan tersebut. Data dianalisis dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan bantuan program LISREL 8.72. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik peternak sapi potong di Kabupaten Bandung didominasi oleh peternak yang berusia dewasa madya (40-59 tahun), berpendidikan sangat rendah (SD), belum pernah ikut penyuluhan/ pelatihan, dan memiliki tingkat kekosmopolitan sedang. Rata-rata peternak memiliki motivasi dan kebutuhan berprestasi yang tinggi. Kompetensi teknis dan kewirausahaan peternak termasuk kategori tinggi. Kinerja usaha ternak dari segi produktivitas dan keberlangsungan usaha termasuk kategori tinggi, sedangkan pertumbuhan dan profitabilitas usaha termasuk kategori sedang. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa karakteristik personal dan psikologis peternak signifikan berpengaruh positif terhadap kompetensi teknis dan kewirausahaan. Pengaruh terbesar ditunjukkan oleh karakteristik psikologis. Kompetensi teknis signifikan berpengaruh positif, sedangkan kompetensi kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja usaha. Indikator dari karakteristik personal yang berkontribusi paling besar adalah penyuluhan/pelatihan, sedangkan dari karakteristik psikologis adalah kebutuhan berprestasi dan motivasi penarik. Indikator dari kompetensi teknis yang berkontribusi paling besar adalah pengelolaan pemasaran dan input, sedangkan dari kompetensi kewirausahaan adalah inisiatif. Kinerja usaha dijelaskan paling besar oleh produktivitas. Karakteristik personal peternak yang seperti itu menunjukkan bahwa peternak sudah memilih beternak sapi potong sebagai pekerjaan terbaik, relatif senang mencoba hal-hal baru dan memiliki sikap cepat mengadopsi suatu inovasi. 5 Akan tetapi, inovasi yang dilakukan peternak belum didasari dengan dasar ilmu yang tepat dan memadai. Hal ini menyebabkan kompetensi kewirausahaan peternak tidak berpengaruh terhadap kinerja usahanya. Walaupun dengan skala usaha yang kecil, rata-rata peternak memiliki motivasi dan kebutuhan berprestasi yang tinggi sehingga mereka berpotensi untuk mempertahankan bahkan mengembangkan usahanya, terutama melalui peningkatan kompetensi teknis mereka. Peternak yang menggunakan modal pribadi yang ditunjang dengan modal tambahan dari pihak luar (modal gabungan) lebih berpotensi memiliki kompetensi teknis yang tinggi. Untuk mendukung kompetensi kewirausahaannya yang tinggi, terutama inisiatif dalam berinovasi, peternak membutuhkan ilmu dan pengetahuan yang tepat guna melalui penyuluhan/pelatihan, khususnya dalam mengelola input dan pemasaran. Hal ini selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha ternak sapi potong di Kabupaten Bandung, terutama produktivitas dalam rangka meningkatkan angka produksi daging sapi lokal untuk mencapai swasembada.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgricultural economyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBandung-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Karakteristik Peternak Melalui Kompetensi Peternak Terhadap Kinerja Usaha Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Bandungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkinerja usahaid
dc.subject.keywordkompetensi kewirausahaanid
dc.subject.keywordsapi potongid
dc.subject.keywordSEMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record