Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Dwi Andreas
dc.contributor.advisorSudadi, Untung
dc.contributor.advisorHidayat, Aceng
dc.contributor.authorHadi, Azwar
dc.date.accessioned2016-02-25T04:16:22Z
dc.date.available2016-02-25T04:16:22Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78715
dc.description.abstractMenurut teori Malthus, laju pertambahan penduduk meningkat berdasarkan deret ukur, sedangkan produksi pangan berdasarkan deret hitung, sehingga pada suatu titik produksi pangan tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Revolusi Hijau, sebagai pertanian modern, diterapkan di Indonesia sebagai suatu program peningkatan produksi beras. Namun, pertanian modern menimbulkan masalah bagi petani kecil dankerusakan lahan pertanian yang ditandai oleh pengerasan lapisan tanah dan penurunan kesuburan tanah. Sistem agroekologi dapat dijadikan solusi bagi permasalahan ini. Agroekologiadalah sistem pertanian berkelanjutan yang menggambarkan hubungan alam, ilmu sosial, ekologi, masyarakat, ekonomi, dan lingkungan yang sehat. Agroekologi diterapkan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman lokal dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Agroekologi mempunyai empat konsep sebagai kunci keberlanjutan pertanian, yaitu produktivitas, ketahanan, keberlanjutan, dan keadilan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan agroekologi dan pengaruh pengelolaan lahan berbasis agroekologi terhadap keanekaragaman mikrob tanah, produktivitas padi sawah dan pendapatan petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sebagai lokasi studi kasus. Penerapan agroekologi dievaluasi melalui FGDterhadap 40 responden petani dan datanya dianalisis dengan analisis frekwensi. Pengaruhpengelolaan lahan berbasis agroekologi terhadap keanekaragaman mikrob tanah, produktivitas padi sawah dan pendapatan petani dievaluasi melalui percobaan lapang dengan Rancangan Acak Kelompok, 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu: perlakuan IMK (benih lokal IF8 + mikrob lokal [MOL]+ kompos jerami [Kompos]), perlakuan GMK (benih lokal Gandamana+MOL+Kompos), perlakuan IMKP (IF8 +MOL+Kompos+ pupuk hayati [Provibio]), perlakuan GMKP (Gandamana +MOL+Kompos+ Provibio), perlakuan IMKPS (IF8 +MOL+Kompos+ Provibio +50% Dosis NPK) dan perlakuan GMKPS (Gandamana +MOL+Kompos+ Provibio +50% Dosis NPK). Pengaruh perlakuan dievalusi berdasarkan hasil ANOVA dan DMRT bagi perlakuan yang berpengaruh nyata pada taraf 10%. Hasil FGD menunjukkan bahwa petani di lokasi studi telah menerapkan sistem pertanian agroekologi. Perlakuan pengelolaan lahan berpengaruh nyata. Perlakuan IMKPS (IF8 + MOL + Kompos + Provibio + 50% Dosis NPK) menghasilkan nilai tertinggi untuk Azotobacterdan Azospirillum; produksi gabah kering panen; serta pendapatan petani dan rasio pendapatan/biaya.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa sistem pertanian agroekologi telah diterapkan oleh petani di Kabupaten Karanganyar dan pengelolaan lahan berbasis agroekologi meningkatkan secara nyata keanekaragaman mikrob tanah, produktivitas padi sawah dan pendapatan petani.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.titlePengaruh Pengelolaan Lahan Sawah Berbasis Agroekologi Terhadap Keanekaragaman Mikrob Tanah, Produktivitas Padi Dan Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbenih lokalid
dc.subject.keywordazospirillumid
dc.subject.keywordazotobacterid
dc.subject.keywordproduksi padi sawahid
dc.subject.keywordrasio pendapatan/biayaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record