View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Studi Pengendalian Gulma Dengan Menggunakan Herbisida Pada Budidaya Kedelai Jenuh Air Di Lahan Pasang Surut.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (19.12Mb)
      Date
      2015
      Author
      Perkasa, Achmad Yozar
      Ghulamahdi, Munif
      Guntoro., Dwi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Salah satu masalah dalam budidaya kedelai jenuh air di lahan pasang surut adalah gangguan gulma. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan herbisida yang paling efektif untuk mengendalikan gulma pada budidaya kedelai jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut pada tanah mineral di Desa Banyu Urip dan tanah mineral bergambut di Desa Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan pada bulan Juli sampai Desember 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor yaitu jenis herbisida. Percobaan terdiri atas delapan perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu kontrol (P0), penyiangan manual 4 minggu setelah tanam (MST) (P1), paraquat 2 l/ha 4 MST (P2), glifosat 3 l/ha 4 MST (P3), oksifluorfen 2 l/ha 3 hari sebelum tanam (HSbT) (P4), oksifluorfen 2 l/ha 3 HSbT di ikuti aplikasi paraquat 2 l/ha 4 MST (P5), oksifluorfen 2 l/ha 3 HSbT di ikuti aplikasi glifosat 3 l/ha 4 MST (P6), aplikasi herbisida penoksulam 1 l/ha 2 MST (P7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma golongan teki Cyperus iria adalah gulma paling dominan pada lahan percobaan dengan NJD 37.77% di tanah mineral sedangkan di tanah mineral bergambut sebesar 26.43%. Herbisida yang paling efektif menekan gulma di tanah mineral adalah paraquat yang ditunjukkan dengan hasil bobot kering gulma total paling rendah pada 4, 6, dan 8 MST. Herbisida yang paling efektif menekan gulma di tanah mineral bergambut adalah oksifluorfen yang ditunjukkan dengan hasil bobot kering gulma total paling rendah pada 4 dan 8 MST. Herbisida yang paling baik untuk produksi kedelai di tanah mineral adalah glifosat ditunjukkan dengan produktivitas sebesar 3.76 ton/ha. Herbisida yang paling baik untuk produksi kedelai di tanah mineral bergambut yaitu paraquat yang ditunjukkan dengan produktivitas sebesar 1.5 ton/ha. Aplikasi herbisida pre emergence sebaiknya dilakukan sebelum tanam kedelai. Aplikasi herbisida post emergence harus dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan sungkup nozzle untuk mencegah keracunan pada tanaman.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78685
      Collections
      • MT - Agriculture [2478]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository