Show simple item record

dc.contributor.advisorRiani, Etty
dc.contributor.advisorPramudya N, Bambang
dc.contributor.advisorFahrudin, Achmad
dc.contributor.authorIriadi, Ridwan
dc.date.accessioned2016-02-23T07:10:37Z
dc.date.available2016-02-23T07:10:37Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78619
dc.description.abstractDanau Laut Tawar terletak di Kabupaten Aceh Tengah. Danau ini memiliki luas 5 742.10 ha dan menyimpan air ± 538 842 906.7 m3 yang kaya akan keragaman fungsi dan keragaman hayati termasuk berbagai jenis endemik diantarnya ikan depik (Rasbora tawarensis). Jumlah penduduk yang semakin bertambah berdampak pada meningkatnya aktivitas masyarakat di dalam dan di sekitar perairan danau. Aktivitas tersebut berupa pemanfaatan lahan di daerah tangkapan air termasuk sempadan danau untuk permukiman penduduk, areal pertanian, tempat wisata serta aktivitas di dalam perairan danau berupa budidaya perikanan keramba jaring apung yang berpotensi sebagai sumber pencemaran bagi perairan danau. Bahan pencemar sebagai residu aktivitas masyarakat masuk secara masif ke perairan danau dapat mengakibatkan penurunan kualitas perairan danau. Penurunan kualitas ini mengganggu kehidupan banyak spesies di perairan danau termasuk jenis endemik. Pencemaran juga dapat menyebabkan kematian tiba-tiba pada ikan dan eutrofikasi di perairan. Pencemaran di perairan danau merupakan masalah yang kompleks, sehingga penanganannya harus secara holistik dengan menggunakan pendekatan kesisteman. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar. Tujuan khusus penelitian ini adalah menganalisis kualitas perairan lingkungan Danau Laut Tawar; menganalisis total beban pencemaran dan daya tampung perairan Danau Laut Tawar; menganalisis nilai ekonomi aktivitas masyarakat sebagai sumber pencemaran di perairan Danau Laut Tawar; dan menganalisis status keberlanjutan pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai Bulan Juli s/d Desember 2014. Jenis dan sumber data yang digunakan yakni data primer bersumber dari pengukuran langsung (insitu) dan laboratorium (data fisika, kimia dan mikrobiologi air), observasi dan wawancara langsung dengan responden (penduduk sekitar danau, petani, wisatawan, petani keramba jaring apung serta para pakar yang terdiri dari akademisi dan birokrat). Data sekunder diperoleh dari studi pustaka serta dari instansi terkait. Pengambilan sampel air sungai dan danau dilakukan dua kali yakni Bulan Juli dan Bulan Oktober 2014. Model di dalam penelitian ini dibangun melalui pendekatan sistem yang dibantu dengan alat Permodelan yakni Stella versi 9.0.2 yang melibatkan empat sub model yakni; 1). sub model limbah permukiman penduduk, 2) sub model limbah pertanian, 3) sub model limbah wisata, dan 4) sub model limbah Keramba Jarig Apung (KJA). Model dibangun berdasarkan parameter pencemaran fosfor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas perairan danau pada kategori status mutu air kelas C atau “cemar sedang” dengan indeks STORET -16, yang disebabkan oleh parameter DO, COD, Total Phosphorus (TP) dan timbal yang telah melewati baku mutu air kelas I. Total beban pencemaran dari empat sungai yang masuk ke perairan danau sebesar 19 912.05 ton per tahun. Beban pencemaran tertinggi berasal dari Sungai Mampak yang melewati permukiman padat penduduk dengan sumbangan sebesar 35.18%. Hasil estimasi potensi beban pencemaran dari sumber limbah berdasarkan parameter BOD5, COD, TN, TP dan deterjen tertinggi berasal dari permukiman sebesar 2 189.90 ton per tahun atau setara dengan 58.40%. Potensi nilai ekonomi tertinggi dari aktivitas masyarakat sebagai sumber limbah perairan danau adalah keramba jaring apung, namun aktivitas tersebut berpotensi sebagai penyumbang beban terbesar khususnya parameter nitrogen dan fosfor. Indeks keberlanjutan multidimensi pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar adalah 40.45 artinya status kurang berlanjut. Hal ini disebabkan oleh pencemaran perairan danau yang terus terjadi tanpa didukung upaya pengendalian pencemaran yang optimal terhadap akitivitas masyarakat di daerah tangkapan air danau. Atribut pengungkit yang berpengaruh sangat besar terhadap pengendalian pencemaran perairan danau yakni, jumlah penduduk di sekitar danau, potensi nilai ekonomi keramba jaring apung, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan danau, teknik pemberian pakan ikan dan penegakan hukum lingkungan. Hasil simulasi model selama 20 tahun periode 2013-2033 sebelum dilakukan intervensi terhadap peubah (converter) menunjukkan bahwa beban pencemaran parameter TP tertinggi berasal dari lahan pertanian di awal tahun simulasi sebesar 180.33 ton per tahun dan menurun menjadi 148.39 ton per tahun di akhir tahun simulasi. Namun jika dilakukan simulasi selama 30 tahun periode 2013-2043, secara stabil sumbangan TP tertinggi berasal dari KJA. Berdasarkan kepada pertimbangan anggaran serta partisipasi pemerintah dan masyarakat, maka skenario yang paling tepat dan realistis untuk dilaksanakan adalah skenario moderat dengan penurunan beban pencemaran sebesar 27.64 %.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironmental Scienceid
dc.subject.ddcWater pollutionid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcAceh Tengahid
dc.titleModel Pengendalian Pencemaran Perairan Danau Laut Tawar Di Kabupaten Aceh Tengahid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordbeban pencemaranid
dc.subject.keywordindeks keberlanjutanid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordpotensi nilai ekonomiid
dc.subject.keywordstatus mutu airid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record