Identifikasi Senyawa Antikanker Dan Uji Aktivitas Antiproliferasi Ekstrak Daun Benalu Cengkih (Dendrophthoe Pentandra (L.) Miq.).
View/ Open
Date
2015Author
Elsyana, Vida
Bintang, Maria
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Benalu cengkih (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) merupakan tanaman semiparasit yang termasuk dalam famili Loranthaceae. Benalu cengkih telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan kanker. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa antikanker ekstrak daun benalu cengkih dan menguji aktivitas antiproliferasinya secara in vitro pada sel lestari kanker leukimia manusia (K562) dan sel lestari kanker payudara anjing (MCM-B2). Simplisia daun benalu cengkih diekstraksi dengan air menggunakan metode refluks dan etanol 70% dengan metode maserasi. Ekstrak etanol selanjutnya difraksinasi bertingkat menggunakan ekstraksi cair-cair dan diperoleh 3 fraksi, yaitu fraksi etanol, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa daun benalu cengkih mengandung flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Sitotoksisitas ekstrak daun benalu cengkih diuji menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi etanol memiliki nilai LC50 lebih besar dari 1000 μg/mL. Fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana masing-masing memiliki nilai LC50 sebesar 649.12 μg/mL dan 55.32 μg/mL. Hasil ini menunjukkan bahwa fraksi n-heksana sebelas kali lebih berpotensi memiliki aktivitas antikanker dibandingkan fraksi etil asetat. Pengujian lebih lanjut dipertimbangkan hanya dilakukan pada fraksi n-heksana benalu cengkih. Hasil analisis menggunakan kromatografi gas spektrometri massa pirolisis (Py-GC/MS) menunjukkan bahwa fraksi n-heksana daun benalu cengkih mengandung fitol dan metileugenol. Kedua senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas antikanker. Aktivitas antiproliferasi fraksi n-heksana daun benalu cengkih diuji menggunakan metode pewarnaan Trypan Blue dan sel dihitung menggunakan hemasitometer Improved Neubauer. Pengujian fraksi n-heksana daun benalu cengkih dilakukan pada konsentrasi 25, 50, 75, 100, dan 125 μg/mL. Fraksi n-heksana daun benalu cengkih mampu menurunkan pertumbuhan sel lestari kanker K562 dan MCM-B2. Aktivitas penghambatan tertinggi dicapai pada konsentrasi 125 μg/mL dengan persentase penghambatan sebesar 38.69% pada sel lestari kanker K562 dan 41.5% pada MCM-B2. Benalu cengkih berpotensi menjadi antikanker alami.