Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.authorNurdin, Sandi
dc.date.accessioned2016-02-22T05:43:18Z
dc.date.available2016-02-22T05:43:18Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78485
dc.description.abstractSebagai salah satu wilayah yang berkembang dan berbasis unggulan padi sawah, Kabupaten Kubu Raya diprioritaskan menjadi wilayah pengembangan lahan sawah di Kalimantan Barat. Namun dalam pelaksanaannya, masih menghadapi kendala belum tersedianya informasi potensi sumberdaya lahan yang akan dikembangkan menjadi lahan sawah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara spasial, lahan yang berpotensi untuk pengembangan lahan sawah dalam upaya mendukung kemandirian pangan di Kabupaten Kubu Raya. Untuk mencapai hal tersebut, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) penggunaan lahan dan sebaran lahan sawah tahun 2014, (2) ketersediaan lahan dan kesesuaian lahan (3) lahan yang berpotensi dan arahan prioritas untuk pengembangan lahan sawah, (4) proyeksi kebutuhan luas baku lahan sawah, dan (5) strategi pengembangan lahan sawah di Kabupaten Kubu Raya. Bahan penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengambilan titik sampel (ground check) untuk setiap jenis penggunaan lahan dan wawancara dengan panduan kuesioner terhadap 18 responden stakeholders yang dipilih dengan teknik sampling nonprobabilitas melalui pendekatan purposive sampling. Data sekunder terdiri dari data spasial, data tabular dan telaahan pustaka. Data spasial yang digunakan adalah citra Landsat 8, citra Google Earth, Peta Sistem Lahan (RePPProT), Peta Lahan Sawah, Peta Rupa Bumi Indonesia, Peta Sebaran Gambut, Peta Status Kawasan Hutan, Peta Penggunaan Lahan, Peta Rencana Pola Ruang, Peta Administrasi, Peta Curah Hujan dan Suhu Rata-rata Tahunan dan Peta Jenis Tanah. Data tabular berupa data hasil analisis tanah dan data statistik. Peralatan yang digunakan adalah Global Positioning System (GPS), Sistem Informasi Geografis (SIG), Google Earth Pro dan Microsoft Excel. Analisis penggunaan lahan dan sebaran lahan sawah existing tahun 2014, dilakukan dengan menginterpretasi citra Landsat 8 dan survey lapangan. Analisis ketersediaan lahan dilakukan secara spasial dengan metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan sistem evaluasi lahan, yaitu dengan cara mencocokkan (matching) karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Analisis potensi lahan dan arahan prioritas dilakukan secara spaial menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Proyeksi kebutuhan luas baku lahan sawah, dilakukan dengan perhitungan manual. Proyeksi bersifat statis, tidak mempertimbangkaan keterkaitan antar parameter. Strategi pengembangan lahan sawah dilakukan dengan metode wawancara melalui quesioner berdasarkan teknik sampling nonprobabilitas melalui pendekatan purposive sampling dan diolah dengan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan lahan di Kabupaten Kubu Raya dikelompokkan kedalam 11 jenis penggunaan lahan, yang didominasi oleh kawasan hutan sebesar 42,49% dari luas wilayah Kabupaten Kubu Raya. Penggunaan lahan yang dikategorikan tersedia untuk pengembangan lahan sawah sebesar 24,68%, terdiri dari: lahan terbuka, semak belukar, pertanian lahan kering campur semak, semak belukar rawa dan rawa. Lahan sawah teridentifikasi seluas 63.616 ha (7,66%), terdiri dari sawah irigasi sederhana, sawah pasang surut dan sawah tadah hujan yang tersebar di seluruh kecamatan dan didominasi oleh lahan sawah tadah hujan. Alokasi penggunaan lahan yang tersedia untuk pengembangan lahan sawah sebesar 120.692 ha dan kesesuaian lahan untuk pengembangan lahan sawah tergolong kedalam kelas S3 (sesuai marjinal) seluas 205.914 ha dengan faktor penghambat berupa, rendahnya hara tersedia, media perakaran dan kombinasi keduanya. Lahan yang berpotensi (tersedia dan sesuai) untuk pengembangan lahan sawah di Kabupaten Kubu Raya mencapai 62.176 ha (7,50%) dan pengembangan lahan sawah diarahkan pada prioritas pertama seluas 1.124 ha (0,14%) yang berlokasi di Kecamatan Batu Ampar (963 ha), Kecamatan Sungai Kakap (113 ha), Kecamatan Kuala Mandor B (33 ha), Kecamatan Kubu (10 ha), Kecamatan Teluk Pakedai (3 ha) dan Kecamatan Sungai Raya (3 ha). Kebutuhan luas baku lahan sawah di Kabupaten Kubu Raya diproyeksikan meningkat dari 18.397 ha pada tahun 2008 menjadi 28.127 ha pada tahun 2033. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, Kabupaten Kubu Raya telah mencapai swasembada beras, dan diproyeksikan hingga tahun 2033 akan tetap mengalami swasembada beras, dengan syarat dapat menjaga trend rata-rata pertumbuhan neraca beras sebesar 1,21% per tahunnya. Strategi yang sebaiknya diterapkan dalam pengembangan lahan sawah adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Langkah konkrit yang dapat dilakukan adalah melakukan perluasan areal sawah dan intensifikasi lahan sawah dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lahan yang tersedia dan sesuai, serta meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dalam penguasaan teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam jangka pendek sampai menengah (5 - 15 tahun), model pendekatan yang dapat digunakan adalah intensifikasi dan rehabilitasi. Sedangkan untuk jangka panjang (15 – 25 tahun), model pendekatan yang digunakan adalan peningkatan IP dan pembukaan lahan baru bagi persawahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKubu Raya-Kalimantan Baratid
dc.titlePerencanaan Pengembangan Lahan Sawah Berbasis Spasial Untuk Mendukung Kemandirian Pangan Di Kabupaten Kubu Rayaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordketersediaan lahanid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordpotensi lahanid
dc.subject.keywordstrategi pengembangan lahan sawahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record