Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman M
dc.contributor.advisorTinaprila, Netti
dc.contributor.authorWahyuningsih, Dewi Cahyanti
dc.date.accessioned2016-02-11T06:25:14Z
dc.date.available2016-02-11T06:25:14Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78253
dc.description.abstractPengembangan industri bawang goreng di Kota Palu masih sangat besar dilihat dari potensi sumberdaya bahan baku dan peran industri tersebut bagi masyarakat. Keberadaan industri ini diharapkan mampu mengangkat produksi sekaligus sebagai arah pengembangan komoditas bawang merah lokal Palu sebagai bahan baku bawang goreng. Selain membantu pemasaran produksi bawang petani, industri bawang goreng juga dapat mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja di sekitar tempat usaha. Namun peluang pengembangan industri bawang goreng ini tidak diikuti oleh peningkatan kinerja pelaku usaha yang telah ada. Kurangnya keberanian mengambil risiko dan berinovasi untuk menghasilkan produk, mengolah, menggunakan teknologi dan memasarkan dengan ide yang baru, serta belum adanya manajemen pengolahan yang baik merupakan faktor-faktor penyebab rendahnya kinerja pelaku usaha bawang goreng di Kota Palu. Tujuan penelitian ini adalah; (1) mengidentifikasi karakteristik pelaku usaha bawang goreng di Kota Palu, (2) menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap perilaku kewirausahaan pelaku usaha bawang goreng, dan (3) menganalisis pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha industri bawang goreng. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang merupakan sentra industri bawang goreng. Sampel ditetapkan dengan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 34 orang pelaku usaha bawang goreng. Karakteristik pelaku usaha bawang goreng digambarkan melalui analisis deskriptif. Selanjutnya Partial least square (PLS) dimanfaatkan untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap perilaku kewirausahaan dan pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pelaku usaha bawang goreng di Kota Palu berpendidikan SMA atau sederajat dengan pengalaman usaha yang cukup lama. Usaha bawang goreng merupakan mata pencaharian utama dengan sumber modal dana pribadi. Faktor internal dan eksternal berpengaruh positif terhadap perilaku kewirausahaan pelaku usaha bawang goreng. Pendidikan dan motivasi berkontribusi signifikan terhadap pembentukan perilaku kewirausahaan. Meskipun positif, pengaruh faktor-faktor eksternal lebih rendah dibanding faktor internal. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan baku belum memadai dan dukungan pemerintah (modal, sarana produksi, penyuluhan dan pelatihan) belum sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha. Variabel laten perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Usaha. Ini menunjukkan peningkatan perilaku kewirausahaan akan meningkatkan kinerja usaha pelaku usaha bawang goreng.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcBusinessid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcPalu-Sulawesi Tengahid
dc.titlePengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Industri Bawang Goreng Di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkinerja usahaid
dc.subject.keywordpartial least square (PLS)id
dc.subject.keywordpelaku usaha bawang gorengid
dc.subject.keywordperilaku kewirausahaanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record